103
"Ternyata, kamu benar-benar jatuh cinta padaku," kata Edward.
"Apa sih nggak jelas!" seru Chiraaz sambil terus mengusap mulutnya.
"Itu, buktinya kamu terus terpaku. Sampai tidak sadar sedang aku usap dengan kaos kaki." Edward kembali terkekeh.
"Jahil! Kamu keterlaluan Ed." Chiraaz bergegas keluar dari ruangan.
Edward masih saja tergelak, mengerjai Chiraaz sudah menjadi candu baginya. Walaupun ia sudah berusaha menjauhi wanita itu. Nyatanya Edward tidak bisa melakukan hal itu, semakin dekat dengan Chiraaz, hatinya kian tak terkendali.
Bahkan, Edward sama sekali tidak peduli dengan perjodohannya bersama Kirana. Terkadang, Edward bertanya pada hatinya sendiri. Apa yang diinginkannya juga ia tidak mengerti. Edward hanya berusaha menikmati rasa yang terus tumbuh dalam hatinya.
*