"Suami nggak ada akhlak!" maki May kesal dengan kedua tangan yang dilipat ke depan. Tega-teganya Galaksi malah tidak mengenalinya. Tak mungkin juga rupanya yang berubah, jadi sudah jelas mata suaminya itu sudah konslet parah.
"Hah?" Galaksi langsung mengucek matanya. "Jadi kamu beneran istriku?" tanyanya lagi memastikan.
"Bukan. Aku bencong perempatan yang nyasar!" balas May seraya mencebikkan bibirnya. Suaminya ini halal untuk dibuang!
"Uh ... rindunya!" Galaksi langsung memeluk May dengan erat. "Kok nggak bilang kamu kesini, sih? Aku sampai mikir kalau aku lagi halu, tauk!"
May langsung membalas pelukan Galaksi. Rasa kesalnya sudah menguap entah kemana. "Kan mau kasih kejutan," serunya riang. Jika kehadirannya saja sampai dianggap senagai halunya Galaksi, berarti lelaki itu benar-benar merindukannya. Ia sudah sangat senang bukan main.
"Aaaw, jadi makin sayang!" Galaksi mengurai pelukan dan tanpa sadar situasi ia langsung mengecup kening May sekitar tiga detik.