Blake tak ingin dan tak sanggup menjawab pertanyaan Tamara. Ia mungkin ingin wanita itu bertahan di sisi Blake. Namun, jika harus berdua dengan Hazel, rasanya siapa pun tak akan rela membagi hati keksaihnya. Seharusnya Blake tahu itu. Namun, tampaknya pria itu sudah terlanjur menggilai hazel, hingga tak mampu berpikir jernih.
"Kumohon, jawab aku, Blake. bagaimana denganku kalau kau kembali dengan Hazel?" tanya gadis itu.
Blake tak mampu menatap manik yang mulai berembun. Ia tak pernah menyakiti seorang wanita. Terlebih Jenna, ia tak pernah menyakiti Jenna. Dan bagi Blake, Hazel adalah kesempatan kedua untuknya agar bisa memperbaiki kesalahannya dahulu.
Sepertinya Tamara berbeda dengan gadis lain. Ia tampak lembut, dibanding Hazel yang terkadang brutal. Namun, jika ia sudah menempel, tak akan mudah melepaskan diri darinya.
"Apa sebenarnya arti diriku buatmu, Blake?"