下載應用程式
17.74% Dewa Pencuri / Chapter 11: 11. Perencanaan

章節 11: 11. Perencanaan

Keesokan harinya gemparlah Desa Yuan akan pembunuhan yang terjadi di keluarga Yuan Bun. Mereka menggerakkan semua prajurit keluarga untuk mencari pembunuhnya.

Pada saat itu Yuan Chen sudah turun gunung. Dia memasuki kota besar keluarga Yuan. Dia juga mengenakan pakaian yang ada penutup kepalanya agar tidak mudah di kenali oleh orang lain.

Hari bel menjelang subuh. Suasana masih sepi didalam kota. Satu dua gerobak sayur baru datang memasuki gerbang kota untuk menjajakan dagangannya.

Chen melewati gerbang kota dengan mudah tanpa harus melapor ke pintu gerbang. Dia dapat memanjat tembok gerbang bagai seekor kera. Membutuhkan sedikit usaha untuk masuk ke dalam kota.

Untung saja Gerbang kota Chen ini terbilang tidak terlalu ketat dan juga temboknya tidak terlalu tinggi. Jika berada di kota kota besar, maka belum tentu dia dapat memasuki gerbang ini dengan mudah.

Didalam kota Yuan Juga terdapat beberapa penjaga keamanan berpatroli. Mereka menjaga beberapa tempat yang dianggap penting seperti pertokoan milik keluarga Yuan. Memang perputaran ekonomi di kota ini di dominasi oleh keluarga Yuan. Jadi tidak heran banyak penjaga kota lebih patuh kepada keluarga Yuan.

Pemilik toko toko besar itu dikuasai oleh beberapa keturunan Yuan.

Clan Yuan terdiri dari empat keluarga. Keluarga pertama adalah Yuan Shao yang paling tua dan juga Ketua Klan. Tinggal di kota besar Yuan. Yang kedua Keluarga Yuan Du anak kedua yang tinggalnya di tepi sungai. Ketiga Yuan Thio yang juga adalah Ayah dari Panglima Perang Yuan Huan. Kakek dari Yuan Chen. Yang tinggal di gunung Yuan. Dan yang ke empat adalah Yuan Pang.

Disamping keluarga Yuan juga terdapat 3 keluarga besar lainnya. Namun semenjak Yuan Huan memangku jabatan sebagai Jendral maka kebesaran Yuan semakin kuat. Kota itupun di ubah namanya menjadi Kota Yuan. Meskipun sampai saat ini Yuan Huan dianggap sebagai penghianat namun dukungan dari kerajaan tidak berkurang. Itu membuat keluarga Yuan tetap kokoh.

Yuan Chen sengaja memasuki kota besar dengan kerudung menutupi wajahnya. Memasuki kota itupun selama hari masih gelap sebelum banyak orang di jalanan. Dia tahu kalau di kota ini banyak pembenci Panglima Perang Yuan Huan yang dianggap sebagai penghianat. Termasuk keluarganya sendiri.

Tujuan Yuan Chen adalah untuk mengambil dua kitab yang berada dalam perpustakaan Yuan. Kalau di kehidupan lamanya setelah memenangkan pertarungan tahunan, dia dengan mudah masuk dalam perpustakaan Yuan karena dianggap sebagai pemenang memiliki hak untuk mengambil kitab di perpustakaan.

Kali ini dia datang mengambil kitab itu bukan sebagai pemenang pertarungan tahunan tetapi sebagai pencuri. Tapi hari hampir menjelang pagi jadi sebaiknya mencari penginapan terlebih dahulu.

Chen mencari penginapan yang murah dipinggiran kota. Ada penginapan murah dan agak kotor. Tidak mengapa asalkan dirinya bisa melakukan meditasi tanpa gangguan.

Penginapan di pinggiran kota ini agak kumuh. Yang tinggalpun tidak semuanya orang baik baik. Pemilik penginapan tidak memperdulikan siapa yang akan menginap selama dia mampu membayar. Pemilik penginapan pun bekas seorang preman dengan kepala botak.

Jadi saat Yuan Chen memasuki dalam penginapan dengan menutupi wajahnya tidak lah di anggap sesuatu yang aneh. Sudah biasa bagi orang jahat yang tidak ingin dikenal wajahnya.

Penginapan ini terdiri dari tiga lantai. Lantai dasarnya di gunakan untuk rumah makan dan administratif dan lantai atasnya merupakan kamar penginapannya.

Setelah membayar dengan cukup, Chen pun menaiki tangga untuk memasuki kamarnya. Didalam kamar yang kecil ini dia mulai melakukan meditasi.

Diambilnya satu botol pil dan batu pengingat. Diletakkan nya batu pengingat itu di keningnya. Batu itu pun secara perlahan mulai terurai menjadi pecahan partikel kecil.

Tujuan batu itu untuk mengetahui fungsi dari ke tiga pil itu. Batu pengingat itu juga mengingatkan bahan bahan yang dibutuhkan untuk membuat tiga pil itu dan bagaimana cara membuatnya. Batu itu juga menambah daya tahan dalam tubuh sebelum mengkonsumsi pil pil itu.

Tiga pil yang memiiki fungsi berbeda antara lain adalah, pil kuning bergaris putih untuk meningkatkan tingkatan dalam tubuh secara instan, pil kedua berwarna hijau bergaris kuning adalah untuk menyembuhkan segala penyakit dan pil yang ke tiga berwarna merah untuk menambah kekuatan secara instan dalam waktu 30 menit.

Chen menelan pil kuning bergaris putih. Dia harus semakin kuat sebelum melakukan gerakan malam ini.

Tubuhnya mulai merasakan hawa dingin. Bulir bulir keringat dingin mulai muncul di kulitnya.

"Ini hanya sebentar. Aku harus bertahan." Gumamnya.

Dalam tiga puluh menit tubuhnya sudah berkembang pesat. Kini dia sudah di tingkat tujuh. Naik tiga tingkat secara instan.

"Yang membuat pil ini pasti kultivator tingkat maha dewa. Seandainya pil ini di lelang akan mendapatkan banyak harta."

Yuan Chen teringat di kehidupan lamanya menjual beberapa barang hanya untuk pesta pora semata.

Kini tubuhnya jadi lebih ringan dan energi dalam tubuhnya semakin kuat. Untuk menghadapi peringkat bumi tingkat puncakpun tidak harus takut.

Baru saja memikirkan seperti itu, suatu asab masuk dari bawah pintu. Chen sudah menduga kalau ada orang yang mau mencoba coba dengan dirinya. Asap itu pasti asap beracun.

Dengan cepat Chen langsung melompat keluar lewat jendela. Dari balik jendela sebuah golok sudah menyambut dirinya. Dengan sedikit berkelit dikeluarkannya Sebuah pukulan yang membuat penyerangnya langsung terlempar ke bawah lalu menghancurkan meja dibawah.

Seorang yang tadi menghembuskan asap beracun, kini juga menyerangnya. Dalam satu gerakan pria berotot itu terlempar ke bawah menindih temannya yang di bawah.

Chen melompat turun dengan ringan. Pemilik penginapan yang menyaksikan itu terlihat pucat. Kakinya mulai gemetar.

Dalam hati si pemilik penginapan ini, tadi sore tamunya masih di tingkat 4 tapi sekarang sudah berada di tingkat 7. Belum pernah seorangpun yang dapat mengalami pencapaian secara instan demikian. Kalaupun ada orang yang sanggup melakukan itu dengan berbagai obat obatan namun tubuhnya tidak akan kuat menahan perkembangan tubuh yang cepat. Baik kekuatan fisik ataupun tenaga dalam.

Chen melempar dua buah kancing perunggu ke arah si pemilik penginapan. Dua kancing perunggu itu juga merupakan koin alat penukar yang di gunakan sebagai pembayaran. Di Dunia Dixie satuan alat tukar itu disebut Duan.

Dua keping Duan perunggu itu menempel cukup dalam di tembok di belakang pemilik penginapan.

"Kalian mau merampok orang yang salah. Anak buahmu berada di tingkat enam dan tujuh kini sudah pingsan. Sedangkan kalau kau yang tingkat delapan mau coba coba denganku silahkan kemari." Tantang Chen dari balik kerudungnya.

"Tidak... Tidak... Aku tidak berani." Si kepala botak gelagapan.

"Kalau ada yang berani mengganggu istirahatku maka aku akan ratakan tempat ini dengan tanah." Chen melompat ke atas dengan ringan.

Dia sedang pamer ilmu peringan tubuh. Biasanya orang yang memiliki peringan tubuh yang dalam berada dalam peringkat alam atau pembentukan qi.

Tapi Chen sudah masuk dalam peringan tubuh yang dalam.

Chen menggeleng gelengkan kepalanya saat memasuki kamarnya. Bagaimana tidak. Dalam kehidupan sebelumnya setiap orang yang mencoba mengganggunya pasti akan kehilangan nyawa nya. Tapi kali ini dia harus menahan diri dari gejolak emosinya. Karena dia tidak mau membuat kericuhan sebelum mendapatkan yang di cari. Itulah sebabnya dia menggeleng geleng kepala nya. Melarang dirinya sendiri untuk membunuh.


Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C11
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄