Mendengar suara ribut-ribut di luar tentu saja Davina merasa terusik. Ia yang sedang memasak pun berinisiatif untuk keluar mencari tahu apa yang terjadi.
Sementara itu, Rico tengah sibuk mendorong Ali untuk keluar dari rumah Om Doni.
"Jangan pernah nunjukin muka loe di depan gue!" pekik Rico dengan sorot mata merah yang begitu tajam.
"Mas Rico, aku cuma mau minta pertanggungjawaban Arya!" balas Ali.
"Ngaca! Ngaca loe! Pantes loe ngomong begitu?"
Ali tahu apa maksud ucapan Rico. Namun, apa itu bisa dijadikan alasan untuk Arya tidak bertanggung jawab atas kehamilan adiknya.
Ali memang bersalah. Tentu saja dia paham dan tahu dosanya tak terampuni. Namun, haruskah adiknya yang ikut menanggung kesalahan Ali.
"Mas Rico, ada apa?" Suara Davina dari arah dapur membuat Rico terkejut. Tentu saja ia amat sangat ketakutan saat ini. Ia tak ingin sang istri bertemu dengan Ali. Apa pun itu.