Maudy dan Joshua tersenyum bahagia. Namun, hati laki-laki itu merasa resah. Ia tetap tersenyum karena tidak ingin membuat Maudy khawatir.
'Apa yang harus aku katakan pada Anya?'
Di dalam ruang istirahat, Joshua menenggak air mineral sampai setengah isi botol. Ia sudah berjanji untuk membantu Anya mendapatkan kembali suaranya, juga berjanji akan menikahinya saat gadis itu genap berusia dua puluh dua tahun. Akan tetapi, perasaan cintanya terhadap Maudy terlalu besar untuk disingkirkan.
'Sekarang, aku sudah mendapatkan cinta dan hati Maudy. Aku tidak mau menyakiti hatinya, tapi juga tidak mau menyakiti hati Anya.'
Tok! Tok! Tok!
"Masuk!"
Dirga melangkah masuk bersama seorang gadis. Tubuh Joshua menegang kaku. Ia menelan saliva dengan susah payah.
Gadis yang sejak tadi menjadi bahan pikiran kini berdiri dihadapannya. Anya tersenyum sambil melambaikan tangannya. Ia mengambil buku note kecil dari dalam dompet, lalu menuliskan sesuatu.
"Lama tidak bertemu. Apa kabar?"
— 結束 — 寫檢討