Semua yang dia inginkan tidak serta merta di iya kan oleh ayahnya itu.
Dia terus menjaga ucapannya agar tak menyakiti sangat ayah.
Setelah mendapatkan izin dari papinya, Laras langsung bergabung kembali dengan teman-temannya, yang sudah sejak tadi menunggu dia. "Gimana Ras, lo diizinin?" tanya Tasya.
Laras memasang wajah yang cemberut membuat Tasya sudah bisa memastikan kalau Laras tidak mendapatkan izin dari sang Papi. Tapi seketika wajah Laras sumringah, dia menaikkan kedua jempolnya dan keduanya berlompat kegirangan.
"Tumben Papi ngizinin lo. Biasanya 'kan mau apa-apa serba enggak boleh," ucap Tasya sambil keduanya berjalan keluar kelas.
"Iya … itu juga ada syaratnya, Wulan sama bang Joni harus ikut," kata Laras lagi.
"Bang Joni? Siapa dia?" tanya Tasya heran. "Supir sekaligus pengawal gue," jawab Laras.
"Sumpah lo? Sampai segitunya bokap lo. Saking sayangnya sama lo, dia enggak mau lo kenapa-napa." Laras hanya mengangguk.