Keesokan hari nya , "Sayang oo sayang. Aik mana Laila ni ?". Bunyi telefon Rizzuan berbunyi . Lantas dia berlari masuk kebilik semula untuk mengangkat panggilan tersebut . "Hello ?". "hahahaha Rizzuan , Rizzuan , Rizzuan . Wife kau ada kat tangan aku sekarang ni , kalau kau nak wife kau balik sediakan wang sebanyak 10 Ribu" . "WOY ! , BANYAK NAW KO INGAT AKU KAYA KE ?!" . "Heh , aku tak kira ko kaya ke ko homeless ke ko anak dato ke apa ke , aku tak kira . Kalau kau rasa kau nak wife kau balik bagi aku 10 Ribu tu". Tiba - tiba panggilan itu terputus . "Lah panggilan terputus , penculik ni ingat drama melayu ke apa . Urgh apa - apa ja lah , now aku kena pikir cara macam mana nak dapatkan Laila balik" .
"LEPASKAN AKU LAH !" jerit Laila kepada penculik itu . "Aduh ko diamlah , tunggu husband kau kasi kitaorang 10 Ribu baru kitaorang lepaskan kau" . Laila kena fikirkan sesuatu untuk melepaskan diri nya . Tiba - tiba dia terdapat satu idea . "Ermm we" . "Apa lagi ?" . "Boss korang siapa eh ?" . "Oh Razin" .
Kawan si penculik itu memukul kepalanya karena dia terlalu lurus bendul . "Sakit gila" . "Tau pun , we kantoi dah we sapa boss kita" . "lah lurus bendul , senang kerja aku . So sekarang ni taulah sapa dalang dia" kata Laila di dalam hatinya .
~kring kring~ bunyi telfon si penculik itu berbunyi .
"H-hello boss" . "Ha hello , weyh korang bawak perempuan tu jumpa kat rumah aku sekarang" . "B-baik boss" . Razin pun menamatkan panggilan itu . "Woy betina , jom ikut kitaorang" . "Lah pergi mana ?" . "Rumah boss lah ish" . Kedua - dua penculik itu membawa Laila ke rumah Razin .
Sesampainya di rumah Razin , "Pergi masuk dalam" kata penculik itu sambil menolak - nolak Laila . "Ish ! aku tau lah , jangan tolak - tolak" . Laila perlahan - lahan memasuki rumah Razin . "Eh sayang , maaf tau baby buat macam ni . Baby tau sayang tak suka but baby kena juga buat macam ni" . Laila hanya terdiam dan tercegat saja di depan pintu . Dan tiba - tiba dia dapat satu idea . "Aku tahu nak buat apa !" kata Laila di dalam hatinya . "Baby~" . Dengan suara yang sebergitu menggoda , Laila menghampiri Razin dan terus duduk di atas ribanya . "Sokay baby , sayang faham hm . Takpa sekarang sayang dah ada dekat depan mata baby so , jangan risau ok" . Laila memeluk Razin . Dalam dia memeluk diri Razin itu , rasanya ingin muntah karena dia tidak percaya dia memanggil Razin as baby .
Pada malam itu , Rizzuan sungguh risau karena dia tidak tahu bagaimana ingin mendapatkan wife nya kembali . Mahu menelefon polis tapi dia tidak ada sebarang bukti yang kukuh dan bagaimana pula dia hendak mendapatkan 10 Ribu tersebut . "Urgh serabut lah macam ni" kata Rizzuan sambil meminum segelas air . "Papa , Papa" panggil si Ainul . "Eh ye sayang papa kenapa ?". "Mama belum balik lagi ke ? , hm Ainul dah lapar ni". "alololo Ainul lapar ? sian anak kesayangan papa ni lapar . Ok takpa erm kita order makanan dari grab je ok ? , because mama dia belum balik lagi , dia ada urusan yang perlu di settlekan" . Rizzuan terpaksa menipu Ainul supaya Ainul tidak merasa cemas dan sedih karena mama nya di culik . "Oh erm baikla" . "Good girl , go order makanan . Tau kan macam mana guna ?" . Ainul senyum dan naik ke atas semula untuk memakai telefon papanya .
Di rumah Razin pulak , "Sayang oo sayang" . "Y-ye ?". Razin memeluk pinggang Laila dengan eratnya . "E-eh" . "Hehehe , erm nak tanya sikit bole tak ?". "T-tanya lah , apa ?" . "Benci tak kat Zin ? , yela dari dulu sampai sekarang Zin suka ganggu Laila , Zin pernah nak hancurkan rumah tangga Laila hm" . Laila berpaling kearah Razin dan memegang muka Razin . "Z-Zin , walau bagaimanapun yang terjadi , Laila tak pernah benci Zin . Zin tu abang kepada Rizz , so Laila kena hormat. Yes maybe dulu Laila kata Laila benci Razin but now Laila dah tak benci kat Zin. Razin tersenyum apabila mendengar
kata - kata Laila itu. "Thanks Laila . Laila baik sangat kat Zin , untung Rizzuan dapat wife macam Laila" . Bunyi ketukan pintu Razin berbunyi . "ZIN BUKAK PINTU NI !". Dahi Razin berkerut dan melepaskan pinggang Laila lalu berjalan kearah pintu untuk membuka . "Rizz !" . Rizzuan menumbuk muka Razin sampai lebam , dan Razin terjatuh dan dia tersandar di sofa . "OH SO NI KERJA DARI KAULAH ?! , KAU DALANG DIA . WE SETAN KO TAK HABIS - HABIS NAK GANGGU RUMAH TANGGA AKU , WE KAU TAK FAHAM BAHASA KE ?! . LAILA TU WIFE AKU AND DIA MILIK AKU !". Razin tidak mampu berlawan karena badan dia terlalu lemah karena tumbukan Rizzuan tadi . "Abang dahla , kesian kat Zin" . "Sayang-" .
Rizzuan memeluk Laila dan dia tidak mahu melepaskannya. "E-eh ?". "Sayang , baby rindu sayang hm". "alololo rindu ye ? , sian dia rindu kita hahaha" . "S-sayang tak apa - apa kan ?". "Haah".
Razin yang tersandar di sofa itu tadi , berdiri perlahan - lahan dan dia menghampiri Rizzuan . "R-Rizz" . Rizzuan memusingkan badannya dan melihat Razin . "Kau nak apa lagi ? nak kena tumbuk lagi". "T-tak , a-aku just nak t-tanya . Ma-macam mana kau t-tau a-aku dalang dia ?".
"Laila" . Razin melihat kearah Laila dan senyum kearahnya . "Laila be-betul ke?" . Laila hanya menggangukkan saja percakapan Razin itu dah tidak berkata apa - apa .
Keesokkan harinya , "Rizz" . "Ya sayang kenapa ?". "Tolong jagakan rumah jap and cakap kat Ainul if dia nak keluar make sure suruh dia buat homework dia dulu" . "Alright sayang , but you nak pergi mana?". "Keluar jap . Janji tak lama hehe". "Ok". Laila pun keluar dari rumah . Plan Laila hanya satu , dia mahu melihat keadaan si Razin itu , yalah karena pipi si Razin baru habis di tumbuk oleh husband nya pada malam semalam . Dia mahu melihat Razin itu baik - baik saja atau tidak .
Sesampainya Laila di rumah Razin , "Zin oo Zin" panggil Laila sambil menekan lonceng pintu eumah si Razin. "Eh sayang ! . Erm apa Laila buat kat sini ? , nanti Rizz marah camna hm". "Laila datang kejap je , nak tengok Razin ok ke tidak . Laila kasihan kat Razin sebab kena tumbuk Rizzuan semalam , pipi still sakit ke ?". "Erm y-yeah. Mari lah masuk dulu , tak baik diri tengah panas tu". Laila senyum dan masuk kedalam . "Zin ada medkit ?". "Ada je , kenapa ?". "Ha bawa kesini". Razin mengganggungkan kepalanya dan pergi mengambil medkit . "Nah" hulur si Razin . "Tq" . "Erm Laila nak buat apa dengan medkit ni ?" . "Nak sapu ubat kat muka Zin lah , kan still sakit . Laila tengok bengkak pipi Zin tu". Laila membuka medkit itu dan meletakkan ubat . Perlahan - lahan Laila menyapu ubat di pipi Razin yang bengkak biru itu .
"auch ! sakit la sayang" kata Razin sambil menahan tangan Laila . "Haih , sikit je . Tak sakit mana pun , tahan tau". Laila menyapu kembali ubat itu ke pipi Razin .
Selesai saja menyapu ubat di pipi Razin , "Thanks Laila . Laila baik sangat hm". "Hahaha welcome" .
Telefon Laila berbunyi dan Laila mengangkatnya dengan segera . "Hello?". "Hello sayang" . "Oh Rizzuan ! , nape baby". "Ainul !" . "Ainul ? Ke-kenapa dengan dia-" . "Ainul hilang !" . "HAH?!" .