Percaya atau tidak, malaikat sungguh ada. Dia tak bersayap, atau pun bermahkota kan lingkaran cahaya, tubuhnya pun tak bersinar. Malaikat dalam dunia fana yang sama indahnya dengan penggambaran malaikat dalam Injil. Mataku bahkan menolak untuk mengerjap ketika tangan malaikat menyentuh permukaan kulit. Rasanya sangat luar biasa kalau kau ingin tahu. Jika ada yang berpikir harus mati lebih dulu untuk dapat melihat sosok malaikat, aku tak terlalu setuju. Karena aku masih berdiri di sini, masih hidup saat bergandengan tangan dengan malaikat ini. Wujud tanpa sayapnya seolah menghipnotisku agar tak berpaling pada apapun selain dirinya. Meski pun dia tak menghipnotis, aku ragu akan berpaling, karena dia lah satu-satunya wujud terindah yang pernah ku lihat seumur hidup.