Chu Sihan yang tadinya masih merasa bangga dengan diri sendiri yang merasa "Spesial", kini sangat tidak senang.
Ketika pertama kali Chu Sihan bertemu dengan Lu Sheng, dia tidak pernah berinisiatif ingin menuangkan teh padanya. Lalu, kenapa dia menuangkan teh pada Putra Kaisar Ketiga?
Lu Zhou tidak menghiraukan kata-kata Chu Sihan yang penuh yang makna tersebut. Sebagai gantinya, dia mencicipi tehnya dan berkata sambil mengerutkan keningnya, "Teh ini kenapa tiba-tiba menjadi asam?"
Mereka yang duduk di samping pun terdiam...
"Tuan ini suka bercanda ya." Lu Sheng tertawa dengan renyah dan isyarat untuk memperingatkan tampak di tatapannya sangat kuat.
Lu Sheng melirik Lu Sheng. Kemudian dia mencicipi kembali tehnya dan menganggukkan kepalanya, "Rasanya masih sama seperti sebelumnya. Tadi mungkin indra perasaku yang salah."