下載應用程式
58.82% Kamulah Rumahku, Mr Min / Chapter 10: 9. Jarak

章節 10: 9. Jarak

'Ada spasi yang cukup jauh antara bumi dengan bulan. Biarkan saja begitu. Sama halnya dengan bulan yang hanya muncul pada malam gelap gulita, aku pun begini karena terlalu hampa dan suram untukmu.'

...

Bulan sudah bertandang di langit. Yoongi baru pulang dari urusan bisnisnya di Seoul dan menemukan Jang Mi duduk terkulai di sofa ruang tamu.

Yoongi mendekat perlahan untuk menatap tubuh yang sedang terlelap itu. "Kenapa diriku tidak bereaksi apapun terhadapmu? Apa yang spesial darimu?" tanyanya yang tak mungkin terjawab sebab sang gadis masih memejamkan mata. Ada sepiring apel potong di meja lengkap dengan pisau dan kulit sisanya. Mungkin gadis itu habis menikmati cemilannya sebelum ketiduran.

Yoongi berjongkok untuk membereskan sisa makanan itu kedapur. "Kau sudah pulang?" Gadis dibelakangnya terbangun dan merenggangkan kedua tangannya. "Mau makan? Aku sudah memasak."

Tak mengindahkan ucapan Jang Mi, lelaki itu berjalan ke arah dapur untuk meletakkan piring yang dibawanya. Dirinya cukup terkejut setelah melihat meja dapurnya terisi dua piring kosong dan beberapa piring berisi masakan yang kelihatannya sudah dingin.

Yoongi berbalik dan menemukan Jang Mi tepat didepannya. "Apa ini?" tanyanya pada sosok yang masih berdiri seraya menguncir rambutnya.

"Aku menunggumu pulang untuk makan bersama." Jawabnya dengan santai.

Yoongi menutup matanya erat dan mendengus. Masih dengan piring apel ditangannya ia berucap, "apa kau waras? Kenapa kau terus begini? Jangan melakukan hal tak berguna, sudah kuingatkan bukan?"

Jang Mi bingung dengan reaksi pria ini. Ia memalingkan mukanya kearah lain. "Hanya membalas kebaikanmu. Apa salahnya?" ujarnya pelan.

"Salah! Kau cukup diam di posisimu dan mengurus dendammu sendiri, nona! Apa kau lupa mengapa kau melakukan pernikahan bodoh ini?"

Sepertinya ucapan gadis itu memancing perseteruan antara mereka. Yoongi tersulut emosi sebab ia benci terlibat perasaan dalam bentuk apapun. Ia tidak ingin mendatangkan empatinya pada Jang Mi. Tujuannya sudah hampir tercapai setengahnya, ini akan menjadi sulit sebab ia sedang menyangkal egonya sendiri untuk sebuah kata peduli. Baginya peduli adalah awal dari segalanya. Sedikit saja bisa mendatangkan bagian - bagian emosi lain yang hanya mempersulit dirinya di masa depan.

"Okay." Mendengar ucapan Yoongi, Jang Mi memilih berlalu meninggalkan dapur dan makan malamnya.

Yoongi membanting piring yang dipegangnya. Membuat isinya terlempar berserakan bersama pecahan piring tersebut.

"Brengs*k!"

...

Sejak itu, Jang Mi dan Yoongi tidak pernah bertemu sekalipun mereka tinggal seatap. Gadis itu akan keluar setelah memastikan mobil Yoongi keluar dari rumah lewat jendela kamarnya. Ia bertekad untuk berhenti menyadari eksistensi manusia lain dirumah ini. Cukup sudah kebodohannya saat itu yang masih berusaha berbaik hati walau hanya dengan membuatkan makanan.

"Mulai saat ini aku akan fokus membantumu mengurus masalah perusahaan pusat."

...

Jungkook menghampiri wanita yang duduk di lantai dengan sebuah laptop dihadapannya. Kemudian Jungkook duduk disampingnya dan membuka tas berisi dokumen mengenai laporan terkini keadaan AHN Company.

Jang Mi masih diam tak menghiraukan asisten Mr Min itu. Ia perlu membuat perencanaan paling akurat untuk dapat memasuki perusahaan. Fokusnya tak teralihkan dari benda dihadapannya.

"Jadi, sebenarnya orang - orang dikeluargamu sedang mencarimu sekarang."

Kalimat itulah yang membuat Jang Mi mendongak kearah Jungkook. Ia mulai menjelaskan bahwa keadaan perusahaan sedikit goyah, sebab beberapa karyawan penting resign. Jungkook menyarankan Jang Mi untuk memanfaatkan keadaan ini.

"Aku rasa kami punya orang yang bisa membantumu. Lebih mudah lagi bila dia bekerja disana. Bagaimana pendapatmu?"

"Itu ide yang bagus," sahut Jang Mi singkat.

Kemudian Jungkook memberikan berkas berisikan profil seorang pria. "Karena kau setuju, ini dia. Namanya Kim Namjoon. Dia piawai dalam banyak hal."

Jang Mi mengambil berkas itu. "Baiklah. Aku boleh memanfaatkannya untuk kepentinganku, kan? Aku memang perlu orang yang bisa melakukan sesuatu untukku disana. Sebelum aku sendiri yang bertindak langsung," jelasnya seraya menopang dagu. Jungkook hanya mengangguk pelan.

Kemudian mereka menghabiskan waktu hingga tak terasa matahari sudah berpulang. Jang Mi harus bergegas kembali kekamarnya. Maka ia pamit pada Jungkook dan membereskan laptopnya. "Terima kasih. Bisakah besok kau datang juga? Aku masih perlu membicarakan banyak hal tentang rencanaku," ujarnya lalu beranjak dari ruangan itu setelah Jungkook mengiyakan permintaannya.

Pintu terbuka lebar saat Yoongi masuk. Jungkook menyambutnya hormat untuk kemudian undur diri. Yoongi sempat bertanya sebelum Jungkook pergi mengenai perkembangannya.

"Semua beres, Mister. Namjoon hyung mulai bisa melamar ke perusahaan besok."

Setelah pintu kembali tertutup, Yoongi menuju dapur rumahnya untuk mengambil segelas air putih. Ia menatap meja dapur cukup lama. "Sh*t!" umpatnya. Otaknya tiba - tiba saja memutarkan kejadian hampir seminggu lalu dimana ia membanting piring. Esok paginya dapur sudah bersih. Dan hari itu adalah terakhir kalinya ia melihat Ahn Jang Mi.

Yoongi melonggarkan dasinya sebelum ia meneguk isi gelasnya. Lebih baik seperti ini, pikirnya. Ia merasa bisa lebih memusatkan tujuannya kalau tak bertemu gadis itu.

...

"Nyonya Ahn!" sapa seseorang.

Jang Mi memutar badannya untuk menemukan pemilik suara yang kini berlari kecil menghampirinya.

"Taehyung, jangan terlalu formal begitu."

Jang Mi menaikkan resleting jaket kulitnya kemudian menyerahkan sebuah bungkusan pada pria itu.

Taehyung memandangi bungkusan itu lalu mendongak untuk bertanya, "apa ini?" pada Jang Mi.

"Untukmu dan kakek." Senyum Jang Mi tersungging membuat matanya menyipit. Taehyung menerima hadiah yang nampak seperti kotak bekal makanan itu lalu mengucapkan terima kasih.

"Ah, sama - sama. Salam untuk kakek ya!"

Taehyung tersenyum padanya dan menjawab, "tentu saja. Kau tidak perlu repot mengantarnya malam - malam begini."

Jang Mi berjalan mundur hendak meninggalkan rumah kakek Kim. Namun ia baru ingat ada yang ingin disampaikan pada lelaki itu. "Ah tidak apa. Aku ada urusan di Seoul besok pagi. Ngomong - ngomong, temani aku ya kapan - kapan. Aku butuh teman bicara sesekali, okay?" pintanya sedikit berteriak.

Taehyung tidak menyahut namun kepalanya mengangguk kencang agar Jang Mi yang sudah agak menjauh bisa melihatnya.

...

Waktu terus berjalan hingga tengah malam sudah terlewati. Yoongi berada di ruang rahasianya dengan beberapa berkas diatas mejanya ditemani sebuah laptop. Kepalanya menengadah ke atas dengan mata yang terpejam. Ia heran mengapa tidak ada satupun pekerjaannya yang selesai dengan benar. Helaan napasnya terdengar berat. 'Kali ini apa lagi, Min Yoongi?' tanyanya dalam hati.

Yoongi menghabiskan beberapa menit tetap dalam posisi yang sama karena percuma saja ia meneruskan kalau pekerjaannya tetap kacau. Tak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka mengindikasikan seseorang baru saja masuk kedalam rumah. Yoongi menegakkan badannya dan menoleh kearah pintu ruang kerjanya. Lelaki itu berdiri mendekati pintu sambil memasukkan kedua tangannya pada saku celana. Kegiatannya masih berdiam diri dibalik pintu ruang kerjanya hinggal terdengar suara pintu kedua. Artinya pemilik kamar disebelahnya sudah ada didalam.

Setelahnya ia baru kembali pada kertas - kertas yang sudah memanggilnya minta diselesaikan. Duduk dikursi dan berkutat pada dokumen itu terlalu serius hingga jam kotak di atas mejanya berbunyi.

Tangan Yoongi bergerak mematikan alarm itu lalu membereskan barang - barangnya untuk menemui kasurnya yang berada dibalik pintu ruang rahasianya.

Namun kemudian ada sesuatu yang menurutnya gila yang baru saja disadari olehnya. Pekerjaannya malah lancar setelah mengetahui Jang Mi pulang kerumah. Yoongi berujar sebelum benar - benar keluar dari ruangan itu, "The hell, aku menunggu suara pintu baru bisa bekerja dengan tenang?! Bukan pernikahan ini yang bodoh, tapi aku."

*bersambung*


Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C10
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄