Raka kemudian mengangkat muka dan memandang wajah orang yang baru saja menghentikan langkah kakinya itu. Setelah dilihat, ternyata orang itu adalah pria yang usianya baru sekitar empat puluhan tahun.
Wajahnya sana seperti manusia pada umumnya. Cuma sorot matanya saja yang berbeda. Sorot mata itu seperti mata setan di tengah kegelapan. Terlihat menyeramkan dan membawa persaan tersendiri.
Dia mengenakan pakaian ringkas berwarna hitam. Kepalanya diikat oleh kain merah. Dia pun memakai sebuah sabuk. Di pinggangnya itulah terselip sebatang seruling yang terbuat dari perak.
Raka tidak tahu dan tidak kenal siapa orang ini. Bertemu pun baru sekarang. Bagaimana mungkin dia bisa mengetahuinya?
"Adakah yang bisa aku bantu, Tuan?" tanya Raka dengan sopan.
"Aku hanya ingin bertanya, benarkah kau pemuda berjuluk Pendekar Tanpa Nama?"
"Tidak salah lagi," jawabnya jujur.
"Aku punya satu permintaan, kau bisa mengabulkannya?"