Perut mereka menjadi sasaran telak!
Darah segar langsung keluar berbarengan dengan jeroan tubuhnya. Wajah keduanya seketika berubah hebat. Tapi bukan karena rasa sakit. Melainkan karena rasa kaget.
Mereka jelas tidak menyangka kalau orang tua itu ternyata mampu memberikan serangan maut di saat-saat genting.
Tangan kanannya memegang perut. Seolah kedua musuh tersebut tidak percaya. Seperti juga ingin memastikan apakah luka itu benar, atau tidak.
Setelah terasa bahwa tangan yang memegangi perut itu sudah belepotan oleh darah, saat itulah mereka baru percaya bahwa apa yang dialami ternyata benar. Bukan mimpi, apalagi khayalan.
Keduanya ingin bicara, mulutnya sudah terbuka, tapi sayang, waktu tidak mengizinkan. Mereka langsung ambruk ke lantai dalam posisi telungkup.