"Benar. Apakah Eyang sekalian mengenal juga guruku?" tanya Raka sambil memandangi satu per satu wajah keempat orang tua itu.
"Aih, di dunia persilatan Tanah Pasundan, memangnya siapa yang tidak mengenal Eyang Pancala Sukma si Pendekar Nomor Satu? Jangankan orang persilatan, orang awam bahkan anak kecil sekalipun pasti kenal kepadanya," kata Tongkat Sakti Seribu Cahaya sambil menghela nafas dengan berat.
Pada saat dia menyebut nama Pendekar Nomor Satu, setiap patah kata itu diucapkan dengan penuh penekanan. Dari ekspresi wajahnya, jelas mereka semua menaruh berbagai macam perasaan kepadanya.
Baik itu rasa kagum, segan, dan lain sebagainya.
"Aih, ternyata memang saling kenal. Pantas saja guru selalu menceritakan tentang sepak terjang Empat Datum Dunia Persilatan," ujar Raka penuh rasa bangga.