Informasi Tambahan Ga suka Skip
Cetbang (juga dikenal sebagai bedil, warastra, atau meriam coak) merupakan senjata jenis meriam yang diproduksi dan digunakan pada masa kerajaan Majapahit (1293–1527 M) dan kerajaan-kerajaan di Nusantara setelahnya. Ada 2 jenis utama dari cetbang: Cetbang bergaya timur yang bentuknya mirip meriam Cina dan diisi dari depan, dan cetbang bergaya barat yang berbentuk mirip meriam Turki dan Portugis, diisi dari belakang.
Cetbang berjenis meriam tangan dari perunggu, ditemukan di sungai Brantas, dengan lubang penggalak timbul berbentuk lingkaran. Mulut meriam ada di bagian kanan, sedangkan bagian kiri adalah tempat menancapkan galah.
Etimologi
Cetbang dalam bahasa Jawa kuno disebut sebagai bedil.[1]:93[4][5] Ia juga disebut sebagai warastra, yang bersinonim dengan bedil.[6]:246 Warastra adalah kata Jawa kuno, ia berarti panah sakti, panah ampuh, panah dahsyat, atau panah unggul.[7]:108, 132
Deskripsi
Ada 2 jenis utama cetbang:
Cetbang bergaya Timur