Leony mencoba untuk menenangkan diri sejenak dari hiruk pikuk yang membuatnya sedih. Ia tak mau bersedih hati berkepanjangan. Ia juga tak bisa untuk menghibur diri dan ke luar sejenak dari tempat ini.
Ia merasa bosan hanya berdiam diri di dalam kamar terus. Sering kali mendapatkan panggilan dari Mira untuk menemani beberapa para pria. Leony benci dengan kehidupan seperti ini sekarang.
Sampai kapan ia harus seperti ini. Leony terkadang menitikkan air mata karena saking sedihnya. Ia tak kuasa menjalani kehidupan yang berat ini tanpa didampingi oleh kedua orang tuanya. Mereka berdua sudah berpulang ke sisi Tuhan.
Leony harus berjuang sendiri untuk bisa ke luar dari tempat ini. Kalau tidak, ia akan semakin merasa tertekan. Penderitaan hidup yang tak kunjung berhenti membuatnya berpikir untuk mengakhiri hidup.
"Sampai kapan aku seperti ini ya, Tuhan? Apa salahku? Apa dosaku?" tanya Leony sambil menangis.