Jingga menuruni mobil dan melangkah menuju ke dalam butik. Masih bertuliskan tutup, namun sudah terlihat ada orang di dalam butik tersebut. Itu pasti karyawan Jingga dan Adisty yang sedang membersihkan butik sebelum butik di buka.
Jingga menghela nafasnya disaat membuat pintu butik. Perasaan tidak nyaman itu selalu menghantui Jingga. Jingga mencoba mengusir perasaan itu karena khawatir jika anaknya yang menjadi korban atas pikiran Jingga yang larut dalam masalah.
'Kenapa perasaanku tidak tenang begini? Apa ada masalah di dalam? Atau masalah di panti? Nanti aku akan tanyakan kepada Adisty,' batin Jingga.
Jingga melihat ketiga karyawan sedang sibuk membersihkan baju-baju dari debu dan juga sibuk merapikan baju di gantungan. Semua terlihat sibuk, namun Jingga hanya melihat dua orang saja di dalam butik. Lalu, kemana Adisty? Pikir Jingga.
"Bu Jingga sudah datang?" sapa Dewi.
"Hai Dewi. Iya, aku harus pergi dulu karena Mas Arseno ada kerjaan di kantor, jadi kami pergi lebih pagi."