Borris juga nampak mempertanyakan hal yang sama.
"Entahlah. Itu sebabnya aku cepat-cepat menghubungimu!"
Aimee merasakan tulang kakinya lemas. Lalu menepuk keningnya dengan frustasi. Aimee dia akan berani pulang ke apartemennya lagi atau tidak ketika pikiran buruk munglin saja menghimpitnya.
"Oh tidak, Borris! Ceritamu terdengar sangat menakutkan dan membuatku ragu! Kau yakin orang itu banyak menanyakan informasi tentangku dan bukannya sekedar melakukan survei seperti yang dia katakan? Aku tahu bahwa kamu tidak mungkin menipuku. Tapi.. jika benar orang itu mengincarku. Kenapa dia harus menargetkan aku?"
Karena dia tinggal sendiri, dia menjadi sasaran empuk para kriminal??!
Menyentuh kening dengan depresi, Aimee berulang kali menyangkalnya.
"Aku tidak tahu juga, Aimee. Tapi aku berharap mulai saat kamu lebih berhati-hati dan usahakan jangan pergi kemanapun sendirian."
Aimee membasahi bibirnya karena tegang.