Di keluarga cabang tuan simon duduk di ruang tamu sambil menghisap cerutunya, kaki di silang dengan angkuh. Ia sudah mencari tahu siapa pemilik mobil yang di sebutkan Denis sebelumnya dan hasil penyelidikan berakhir pada keluarga kakak tirinya. Ia tidak menyangka orang yang selama ini terlihat tenang dan tidak mau ikut campur dalam masalah keluarga ternyata menyimpan niat yang begitu mengerikan.
Padahal ia sangat menghormati kakak tirinya ini karena selain tenang dia juga sering membantunya tapi kenapa sekarang dia begitu tega melakukan hal buruk pada keponakannya sendiri.
Tuan simon menatap kakak tirinya datar. Wajah kakak tirinya terlihat lelah dan pucat. "Aku sudah menyelidiki dan mendengar apa yang terjadi, saat mengingat kelakuan putramu pada putriku. Rasanya aku ingin merobek tubuhnya berkeping-keping tidak akan cukup. Dia membuat putriku terluka seperti itu."
"Maafkan aku. Adik.."
Tuan simon memejamkan matanya lelah "Karena kau sudah tahu kesalahan mu."