Kreeek!
Pintu ruang rumah kecilku terbuka dengan lebar dan keras. Aku menutupnya dengan kuat, menarik tas yang berisi laptop dan ranselku menuju lorong jalanan. Raut wajahku tampak risau sekaligus kacau ketika menghadapi hari ujian pertama. Aku pun melangkahkan kakiku untuk berlari dengan cepat.
Tiba-tiba, kakiku menjadi kaku tak terarah.
"Emira!!" pekik Feno ke arahku.
Aku terkinjat, menegakkan badanku sembari membalikkan badanku menatap dirinya dengan penuh rasa penasaran. Aku melihat Feno mengacungkan kantong bingkisan yang dititipkan olehnya dari Daichi malam itu.
"Oh," sahutku, hingga mulutku berbentuk huruf O.
Feno mendekati diriku, "Daichi menitipkannya padaku."
Aku mengendurkan bibirku hingga tak terlihat aneh di hadapannya, dan meraih perlahan bingkisan itu dari tangan Feno.
"Terima kasih," sahutku membalikkan tubuhku.
Tap! Tap! Tap!
Aku pun tak menyahut kembali ucapan Feno yang hendak disampaikannya kepadaku, aku malah berlari dengan sekuat-kuatnya.
Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!
Creation is hard, cheer me up!
I tagged this book, come and support me with a thumbs up!
Like it ? Add to library!
Have some idea about my story? Comment it and let me know.