"Neng bisa sih naik kereta, tapi jauh. Harus naik taksi," kata orang yang memberitahunya.
"Oh, iya Pak. Makasih ya,' ucap Lala.
"Iya Neng, sama-sama. Kalo gitu saya duluan ya."
Lala memainkan jarinya. Ia membawa uang pas untu pulang pergi, jadi ia tidak memiliki uang lebih untuk naik kereta. Terlebih, rumah kossan Rendi sangat jauh dari stasiun. Gimana ini?
Jam yang melingkar di tangan Lala sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam. Langit pun semakin pekat, semakin malam semakin sedikit kendaraan yang lewat. Sebagai orang awam, Lala merasa tidak nyaman. Tidak tahu kenapa seperti ada yang mengawasinya dari jauh. Ia takut ada orang jahat yang menjadikannya sasaran.