Setelah ini, keduanya berjalan menuju ruangan Raka, keduanya turun ke lantai 23 dan melangkah menuju ruangan pria tersebut. Lala menghela napas panjang karena akhirnya dirinya melewat saat-saat meminta tanda tangan Adnan untuk laporannya itu sudah berlalu.
Meskipun Adnan terkesan marah-marah karena hal kecil. Terlihat sekali pria itu memiliki sifat kekanak-kanakan karena mereka hanya melakukan kesalahan kacil, tapi Dio malah meminta maaf seolah-olah keduanya melakukan kesalahan besar. Tapi tidak apa-apa, yang penting semua sudah berlalu dan ia sudah melewatinya.
Meskipun begitu, tetap saja kejadian dirinya yang bertingkah aneh di depan Adnan terbayang-bayang di pikirannya,. Lala memukul-mukul kecil kepalanya, ingatan yang seperti itu seharusnya tidak ia ingat-ingat. Lupa! Lupa! Ayo lupain kejadian memalukan itu!!!