"Raja Peri, Harlequin. Sudah kembali!"
King memiliki penampilan yang cukup berubah saat ini. Sayap perinya berkembang menjadi seperti sayap kupu-kupu besar, tinggi badannya bertambah, dan rambutnya memanjang hingga bisa disisir rapi ke belakang, itu adalah gaya rambut jambul frontal yang padat.
Karena pakaiannya sudah hancur dalam pertempuran, dia telanjang di bagian atasnya, yang membuat sayap Raja Peri-nya terlihat. Sayap barunya terlihat seperti kombinasi antara sayap kupu-kupu dan sayap capung.
King melayang sangat keren di udara, setidaknya itu berhasil mempesona Diane. Saat ini, dia merasa tak terkalahkan kaerna tubuhnya dipenuhi kekuatan setelah bangkit, hmm, itu perasaan unik setelah menerobos.
"«Tombak Roh Sejati Chastiefol bentuk ke-5: Increase»!"
Bahkan saat Chastiefol masih berada dalam bentuk pertamanya, ribuan pisau kecil menghujani kawah tempat Chandler meledak sebelumnya. Karena awan debu masih naik dan menghalangi pandangannya, King memutuskan menggunakan bentuk kelima untuk menyerangnya.
Swoosh! Swoosh! Swoosh! Swoosh!
Awan debu yang naik tanpa ampun dihujani oleh ribuan pisau kecil, dan karena tekanan kecepatan serangan itu menciptakan angin kencang yang akan menerbangkan benda apapun disekitarnya.
Saat itulah terungkap jika Chandler lagi tidak berada di sana.
"Aneh sekali, dia bisa menggandakan hawa kehadirannya." Gowther mengungkapkan keheranannya.
Alasan King menyerang awan debu itu pasti karena dia merasakan hawa kehadiran Chandler disana, tapi dia tertipu oleh triknya.
"«Enkojin»!"
Tiba-tiba, beberapa bilah cahaya menghampiri ke tempat di mana King berada. Serangan itu diluncurkan oleh Chandler yang ternyata berada di udara, tapi masih tidak jelas dia berada di mana.
King yang merasakannya langsung mengubah bentuk Chastiefol-nya:
"«Tombak Roh Chastiefol Bentuk ke-2: Guardian»!"
Tombak yang sudah dalam dua bentuk yaitu bentuk pertama dan bentuk kelima, sekali lagi mewujudkan bentuknya yang lain berupa sebuah monster raksasa dengan banyak lengan. Monster itu sangat besar, tubuhnya dipenuhi lumut, dan terlihat sangat berotot.
Setelah King menjadi Raja Peri Sejati, dia mampu mengakses Tombak Roh Chastiefol-nya menjadi lima bentuk secara bersamaan. Yang artinya, dia mampu menggandakan bentuk Chastiefol-nya pada saat yang sama.
Seperti saat ini, sementara King berlindung di balik Guardian, tombak Chastiefol bentuk pertama juga melayang disisinya, siap meluncurkan serangan.
Guardian semakin hancur setelah bertubi-tubi terkena bilah cahaya, dan pada serangan berikutnya, monster lumut itu hancur.
King menggunakan kesempatan itu untuk langsung melancarkan serangan yang sudah dia siapkan sebelumnya.
"«Sabaki no Yari»!"
"«Rush Rock»!"
"«Hijack»!"
Diane dan Gowther juga menggunakan kesempatan itu untuk melancarkan serangan tambahan dengan menyerang ke arah Chandler yang arah keberadaannya sudah dipastikan.
Boom!
Serangan gabungan itu membuat langit berkelip karena serangan itu memang diarahkan ke langit, dan Chandler juga sedang melayang pada posisi yang sama.
Merlin menangkupkan tangannya di dahinya untuk melihat pertunjukkan kembang api yang terlihat meriah itu. 'Jika aku menggabungkan serangan itu dengan «Power Full Convertion», kembang apinya akan lebih meriah.'
Tidak mengetahui pikiran anehnya, King, Gowther, Diane, dan Elizabeth bisa melihat apa yang terjadi pada Chandler yang saat ini dikeroyok oleh mereka.
Tubuh Chandler berasap seolah pori-porinya menguap, kulitnya menggelap menjadi ungu, tubuhnya mengembangkan otot yang membengkak, dan sayap kelelawarnya tumbuh lebih besar menjadi mirip sayap Naga.
Merlin tidak terkejut saat melihat Chandler hanya menderita luka bakar setelah merilis bentuk itu. 'Ini dia, bentuk terkuat mereka saat dalam kondisi terpisah!'
"Dia berubah!" Diane berseru.
"Kekuatannya saat ini berada pada level yang sama sekali berbeda dari sebelumnya!" King menyerukan kekhawatirannya.
"Hm, sepertinya kita hanya bisa melarikan diri setelah dia berada dalam bentuk itu." Merlin tiba-tiba menyarankan.
"Merlin, bagaimana dengan Ludociel?" Elizabeth sekali lagi bertanya dengan khawatir.
"Aku sudah membantunya," jawab Merlin tanpa menengok.
Elizabeth bingung dengan perkataannya karena dia melihatnya sendiri jika Merlin bahkan tidak bergerak sedikitpun dari tadi, dan karena itu juga dia lalu menoleh ke arah pertempuran Ludociel.
Ludociel dengan mudah ditekan oleh Meliodas dan Zeldris, tapi dia tetap bertarung dan berusaha mendorong keduanya. Dengan berkah Kilat-nya, dia bisa menghindar dari sebagian serangan mereka dengan mudah. Hanya saja, wadah manusia yang digunakannya saat ini sangat terbatas dan juga dia harus menjaga kekuatan sihirnya agar tidak terbuang sia-sia.
Namun, walaupun dalam kondisi yang sulit, nyatanya dialah yang sedang mendorong keduanya saat ini.
Itu karena terdapat sebuah bola metal seukuran bola tenis yang bercahaya sambil melayang dan bergerak dengan sendirinya seolah-olah memiliki nyawa didalamnya.
Bola itu selalu bergerak ke sudut sempurna dimana dia dapat melancarkan serangan laser ke arah Zeldris dan Meliodas. Serangan itu memang tidak mampu menggores kulit keduanya, tapi tujuan aslinya hanyalah menganggu mereka agar menciptakan kesempatan bagi Ludociel untuk menyerang.
Bola itu adalah Harta Suci milik Merlin, yaitu Morning Star Aldan, yang dibuat oleh Dubs, pengrajin terhebat dari Klan Raksasa. Meski sirkuit dan struktur penciptaannya Merlin yang memikirkannya sendiri.
Aldan itu masih Aldan yang sama yang diciptakan saat dia, Asheel, Sera, dan Ophis mengunjungi tempat tinggal Klan Raksasa.
Omong-omong, yang menciptakan Demon Sword Lostvayne juga Dubs. Itu adalah Harta Suci milik Meliodas.
Dalam waktu ratusan tahun terakhir, Merlin juga meningkatkan Harta Suci-nya sendiri dengan runecraft dan magecraft. Selain itu, dia juga sering mengotak-atiknya, yang mungkin sifat itu berasal dari Asheel yang juga suka melakukan hal yang sama.
Sementara Merlin menyukai segala hal yang berhubungan dengan sihir, Asheel hanya menginginkan hasil pelepasan artefak sihir itu.
Itu adalah perbedaan keduanya.
Aldan bisa membuat keefektifan sihir yang dikeluarkan Merlin meningkat 300%, dan selain itu, Morning Star itu bisa masuk ke mode menyerang otomatis, persis seperti yang dilakukannya saat ini.
Atas ajaran Ophis sendiri, yang Merlin membutuhkan waktu untuk memahaminya karena cara Ophis mengajar terbilang sangat 'tidak biasa', Merlin mampu menaruh secuil kehendaknya pada Aldan, dan karena itu membuatnya bisa menyerang secara otomatis, meskipun harus melalui sihir Merlin sendiri.
Aldan juga ditambahkan fitur penyimpanan mana, seperti baterai, dia mampu menyimpan mana yang ditempatkan oleh Merlin sebelumnya untuk mengonversikan mana tersebut dan mengubahkan menjadi sihir serangan.
Saat ini, Aldan terus menyerang Zeldris dengan menembakkan laser ke arahnya bertubi-tubi.
"Benda yang sangat mengganggu ini....!" Zeldris merenung sejenak sebelum memutuskan.
"«Ominous Nebula»!"
Sebuah pusaran tekanan yang menyedot segala makhluk yang ada disekitarnya dipusatkan ke arah dimana Zeldris berada.
Pusaran itu sangat kuat, karena bahkan Meliodas dan Ludociel tidak bisa bergerak dengan bebas.
Ludociel merasa jika dia sedikit saja melepaskan kakinya dari tanah, dia akan langsung tersedot.
Sementara itu Aldan secara otomatis mengaktifkan fitur tersembunyinya. Dalam sekejap, sebuah penghalang gravitasi menyelimuti tubuhnya, mengakibatkan Aldan menggelinding di tanah dan tidak bisa melayang diudara lagi.
Tapi meski tidak melayang, Aldan masih bisa mengeluarkan sihirnya di situasi saat ini.
Aldan mengerahkan sihir «Random Ball», dan ratusan bola energi berwarna warni terbang ke udara, tapi sebelum bisa terbang lebih jauh ratusan bola energi itu tersedot ke arah Zeldris.
Kelihatannya gagal, tapi itulah yang Aldan inginkan. Dengan banyaknya bola energi yang datang ke arahnya, mau tidak mau Zeldris harus menangkis semua rentetan serangan itu menggunakan pedangnya.
Tapi lebih banyak bola energi meluncur ke arahnya, yang bahkan dengan kecepatannya menangkis semua serangan, Zeldris tidak mampu memblokir semuanya. Oleh karena itu, dia mau tidak mau harus menonaktifkan «Ominous Nebula».
«Ominous Nebula» sendiri adalah serangan yang mampu menyedot semua makhluk dalam jangkauan yang cukup luas, tanpa merusak lingkungan di sekitarnya.
Zeldris tahu jika Aldan memiliki kehendaknya sendiri, karena itu dia menggunakan teknik itu untuk menghancurkannya. Tapi siapa sangka jika Aldan akan menembakkan rentetan serangan yang berhasil mengganggunya.
"S-Sudah berhenti....!?" Ludociel yang jika telat sedetik saja dia akan tersedot, menapakkan kakinya ke tanah dengan lega.
"Ludociel, kau benar-benar tolol."
Merlin tiba-tiba muncul disebelahnya dan mengejeknya. Dia kemudian membungkuk dan mengambil Aldan, sebelum menyuntikkan kekuatan sihir ke dalamnya.
Aldan sudah menggunakan semua mana yang ada di kapasitasnya untuk mengerahkan serangan sebelumnya, dan karena itu Merlin mengisi ulang Aldan dengan sihirnya sendiri.
"Kau ... Putri Belialuin..!" Ludociel tertegun, sebelum mengembalikan ketenangannya lagi. "Aku dengar kau muncul pada Perang Suci terakhir." Ludociel masih berkata dengan nada melankonisnya yang biasa.
"Itu tidak penting saat ini, tapi kau benar-benar menyedihkan sampai-sampai disegani oleh musuhmu sendiri. Apakah itu ikatan yang kalian bangun saat melawan Outsider, ataukan kalian hanya bermain perang selama ini?"
"Apakah semua perlawanan kami hanya lelucon dimatamu? Kau termasuk variabel tak terduga bagi Dewa Tertinggi itu sendiri," Ludociel membalasnya. Jika melawan Zeldris, dia yakin bisa mengatasinya entah bagaimana, tapi Meliodas juga ikut bertarung melawannya, yang sangat menyulitkannya.
"Sebagai seorang Dewi, kau benar-benar terikat pada Dewa Tertinggi, ya? Tidak bisakah kau melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Elizabeth, memutus kekangan yang ditempatkan olehnya tanpa ragu?" Merlin mencibir.
"Lelucon yang sangat buruk, rayuanmu tidak akan bisa membuatku berpaling dari Dewa Teringgi."
"Aku tidak pernah merayumu!" Merlin mendengus jijik.
Ludociel mengabaikannya dan menatap Zeldris yang saat ini terlihat sangat waspada saat melihat Merlin.
"Zeldris, apakah kau serius mengasihaniku seperti ini? Itu adalah suatu penghinaan bagiku," kata Ludociel memulai percakapan, mencoba menghapus rasa malunya.
"Terserah kau mau menyebutnya apa, tapi yang sebelumnya hanya pemanasan bagiku." Zeldris menjawab sebelum menoleh ke saudaranya. "Meliodas, kau yang mengurus wanita itu."
Merlin mengerutkan kening setelah mendengarnya, tapi didetik berikutnya dia menyeringai. 'Melawan Meliodas bisa menjadi pengalaman bagiku, dan aku juga bisa menguji teoriku mengenai efek dari kekuatan «Dosa».'