下載應用程式
30.44% The Fleeing Chaos Demon / Chapter 86: Cinta Pertama dan Masa Lalu

章節 86: Cinta Pertama dan Masa Lalu

"Asheel, aku senang bertemu denganmu lagi." Pemuda itu berkata sambil tersenyum dengan menangkupkan tangannya.

"....." Asheel sementara itu masih terdiam sambil mengamati pemuda itu dari atas ke bawah.

Pemuda itu lalu tersenyum dengan narsis, "Oh, apakah kamu terkejut dengan ketampananku?"

Asheel menggelengkan kepalanya lalu berkata, "Siapa kamu?"

"....." Pemuda itu mengerucutkan bibirnya dan tiba-tiba mendobrak meja sambil berkata dengan nada tinggi: "Kamu masih belum mengenaliku ?!"

".....Tidak?" Asheel memiringkan kepalanya.

Pemuda itu lalu menghela nafas, dia tiba-tiba melakukan pose dengan gerakan aneh sambil memproklamasikan diri: "Aku adalah orang yang telah mengangkatmu dari penderitaan lubang kekacauan. Bagaimana?"

Asheel mengernyitkan keningnya lebih jauh saat melihat pemuda didepannya yang tiba-tiba bertingkah aneh.

Dia bergumam dengan tidak sadar, "....Supreme One?"

"Tepat sekali!" Pemuda itu berdiri sambil berpose yang mengisyaratkan jika perkataannya benar.

Ekspresi Asheel tiba-tiba menjadi sedikit serius, "Jangan menipuku, kamu bukanlah Supreme One!"

"Masih tidak percaya ?!"

"Tentu saja, Supreme One adalah orang tua kotor yang bau alkohol, playboy karena mengencani anak-anaknya sendiri, mesum, suka berpesta pora, tidak bisa dipercaya, mempunyai tawa aneh, dan banyak lagi." Asheel mengatakan itu dalam satu tarikan nafas.

"Sementara kamu....!" Asheel menunjuk pemuda itu dengan tangannya dan berkata: "Kamu tidak mencerminkan semua itu!"

"Asheel-kun, kejam sekali~! Apakah hanya itu yang kamu ingat dariku ?!" Pemuda itu langsung tampak layu dengan ekspresi sedihnya yang dibuat-buat.

"Jangan sebut namaku, kau penipu!"

Saat itulah pintu dibuka dengan Sera dan Ophis memasuki ruangan.

"Ada apa, Asheel? Suaramu terdengar sampai luar," Sera yang baru saja tiba berkata sambil meletakkan kedua tangannya di pinggang.

"Kau penyelamatku, Sera! Lihat, orang aneh ini menyebut dirinya sebagai Ayahmu. Bukankah itu terlalu berlebihan?"

Sera mengerutkan kening sebelum menoleh ke pemuda itu, dia menatapnya dari atas ke bawah dan berkata, "Kamu siapa?"

Crack!

Pemuda itu yang sedang murung tiba-tiba semakin layu saat tubuhnya tampak sudah terpisah dari jiwanya.

Dia lalu merangkak ke sudut ruangan dan menggambar lingkaran, "Kejamnya, bahkan anakku sendiri tidak bisa mengenali diriku..."

"Hoi, kamu!"

Tiba-tiba dia mendengar suara Sera yang berkata dengan nada tinggi.

"Cepat katakan dimana Ayah berada !?"

Tubuhnya ambruk ke tanah hanya karena kata-katanya, "Sera anakku...." Dia berkata dengan tidak percaya.

"Dia sepertinya menjadi murung...?" kata Asheel dengan aneh.

Sera mendengus, "Hmph! Beraninya dia berpura-pura menjadi Ayahku....!"

Suara kenop pintu tiba-tiba terdengar yang membuat mereka menoleh. Saat melihat orang yang datang ke ruangan, Sera menjadi bersemangat saat kegembiraan memenuhi ekspresinya.

"Ibu!"

Sera langsung menghampirinya dan memeluknya.

"Ara, ara. Sera-chan, aku senang kamu merindukan Ibumu. Kamu baik-baik saja, kan?"

"Mm, aku sangat sehat, Bu!"

Wanita dengan kemiripan yang tinggi dengan Sera itu juga memeluknya sambil menepuk-nepuk kepalanya.

Wanita yang terlihat lebih dewasa dibandingkan dengan Sera itu memiliki rambut putih salju dan mata merah menggoda sama seperti Sera, dengan payudaranya yang juga lebih besar dari anaknya.

Dia lalu memperhatikan Asheel yang melihat mereka sambil tersenyum.

"Ara, ara. Ash-chan juga berada disini, setelah mendengar kabar jika Sera-chan kembali, aku langsung menghampirinya. Tapi aku tidak menyangka jika aku juga akan melihat Ash-chan bersamanya."

Asheel tersenyum sambil menggaruk kepalanya, dia tidak terlihat terganggu dengan cara panggilan Ibu Sera.

Dia lalu berkata dengan sedikit canggung, "Lucia-san, senang melihatmu lagi. Aku disini karena panggilan dari Ayah."

Mendengar bagaimana dia memanggilnya, wanita bernama Lucia itu cemberut dengan manis: "Moo~ Sudah kubilang sebelumnya jika kamu harus memanggilku Ibu~!"

"Itu..." Asheel terlihat ragu-ragu.

"Kemarilah, panggil aku Ibu dan peluk aku~!" Lucia merentangkan tangannya lebar-lebar setelah melepaskan Sera.

"Bolehkah itu....?"

Lucia hanya tersenyum keibuan sambil mempertahankan pose yang sama, yang menandakan persetujuannya.

"Kalau begitu..."

Mata Asheel berkaca-kaca saat dia berjalan cepat ke arah Lucia. Saat akan memeluknya, dia ragu-ragu sejanak, tapi dalam keraguan yang memakan waktu sesaat, Lucia menggunakan kesempatan itu untuk langsung mendekapnya ke dalam dadanya.

"Aku menangkapmu~!" Lucia tersenyum manis saat dia mengambil inisiatif untuk memeluk Asheel.

Pria dewasa seperti Asheel sangat terharu saat ini, dan dia merasakan kerinduan dan kebahagiaannya yang tiba-tiba terpuaskan.

Mungkin aneh, tapi wanita yang memeluknya memiliki arti penting dalam hidupnya. Karena Lucia adalah....

Cinta pertamanya.

"....."

...

Ya, aneh sekali.

Tapi itu tidak aneh karena kejadian itu terjadi sebelum Sera lahir.

Setelah Supreme One mengangkat Asheel menjadi anak angkatnya, dia diasuh oleh Lucia yang statusnya saat itu masih lajang.

Luciana Yrillgod adalah orang diciptakan khusus oleh Supreme one untuk mengasuhnya. Karena saat itu Asheel masih anak-anak, dia sangat menyayangi Lucia dan menganggapnya seperti Ibunya sendiri. Tapi ternyata itu adalah perasaan lain...

Sampai saat Asheel dilempar oleh Supreme One ke Dunia Iblis di High Abyss bagian terdalam. Kasih sayang, kehangatan, kekeluargaan, dan perasaan lain yang dia rasakan selama itu lenyap seketika.

Dia harus dihadapkan dengan dunia yang kejam dan biadab, pada akhirnya dia berjuang untuk bertahan hidup dan mencapai puncak rantai makanan.

Dengan asal usul dan garis keturunannya yang unggul, dia mencapai tingkat yang tak terbayangkan di Alam itu.

Dalam prosesnya, dia juga mengetahui jika perasaannya terhadap Lucia adalah cinta. Bukan cinta sebagai keluarga, melainkan cinta antara pria dan wanita.

Dengan dorongan untuk menemui Lucia, Asheel yang saat itu sudah menjadi Penguasa Kekacauan, akhirnya memaksakan dirinya untuk kembali ke Alam Para Dewa yang mengatur Abyss hanya untuk menemui Lucia. Dia melakukannya tanpa Supreme One sendiri yang mengangkatnya.

Tapi kenyataan pahit harus menimpanya saat Lucia telah menjadi wanita Supreme One. Dia tidak bisa berkata-kata saat itu dan langsung terjatuh ke jurang kesedihan.

Selama keputusasaan itu adalah pemicu pertamanya dia mengalami Chaos Distraction.

Akibatnya, dia berjuang melawan Supreme One dalam prosesnya ketika dia mengamuk, dan melampiaskan semua emosinya kepadanya. Tapi kekuatannya saat itu masih lemah dan dia kalah telak bahkan saat kekuatannya meningkat pesat.

Itu juga alasan dirinya dan Supreme One saling bertengkar sejauh ini. Walaupun sikap mereka menjadi pertengkaran yang seperti lelucon, semua itu ada kisahnya.

Butuh waktu ribuan tahun baginya untuk pulih dari kesedihan itu. Tapi dalam ribuan tahun itu juga, hubungan antara dirinya dengan Lucia menjadi sangat canggung.

Dalam waktu itu juga dia mengenal beberapa orang yang setidaknya mau menerima keberadaannya. Seperti Alyssa yang merupakan teman meja sebelahnya, itu adalah saat dia bekerja sebagai pengelola Abyss. Yah, hubungannya bisa dibilang cukup dekat dengannya.

Tapi bagaimanapun, perasaannya terhadap Lucia masih membekas di hatinya.

Walaupun Lucia sering berinisiatif untuk mendekatinya sejak saat itu, pada akhirnya tindakannya hanya bisa memulihkan sedikit kekosongan di hatinya. Terlebih lagi, dia hanya melakukannya saat mereka berdua atau saat mereka berada di dekat Supreme One.

Asheel dijauhi karena asal usulnya yang merupakan perwujudan dari limbah dari sebuah tempat yang disebut Abyss. Mereka takut padanya karena kekuatan yang dibawanya sangat berbahaya bagi dunia.

Dia tidak tahu apa yang orang-orang pikirkan tentangnya, dan dia hanya bisa mengiranya. Pada akhirnya dia tidak peduli tentang itu.

Setidaknya itu dari pandangan Asheel.

Lucia juga tahu jika Asheel telah jatuh cinta padanya, tapi sayangnya cintanya untuk orang lain. Itu bukanlah takdir, orang-orang di Alam ini sudah tidak terikat oleh sesuatu yang remeh seperti takdir.

Lucia selama ini telah memperlakukan Asheel seperti anaknya sendiri, karena itulah dia tidak menyadari perasaan Asheel padanya. Hal itu juga yang membuatnya cemberut setiap kali Asheel memanggilnya menggunakan namanya panggilannya, dan bukan 'Ibu'.

Yah, pandangan mereka berdua berbeda sejak awal.

Saat itulah Sera lahir.

Bahkan saat kecil, Sera sudah disukai oleh orang-orang yang adalah kebalikan dari Asheel. Karena kepercayaan Lucia yang tinggi terhadapnya, kali ini Asheel lah yang mengasuh Sera saat Lucia sendiri harus bekerja langsung dibawah Supreme One.

Itu waktu yang menyenangkan melihat Sera tumbuh dewasa sampai masa remaja. Selama waktu itu, Asheel juga memuaskan perasaan yang tersisa dari Lucia dengan dia mengarahkannya kepada Sera.

Seperti dia bermain-main dengan Sera yang memainkan peran gadis pengihir, menjalankan robot canggih bersamanya, piknik, dll.

Waktu yang sangat menyenangkan itu padam sampai Sera yang sudah remaja menyatakan perasaan cinta kepadanya.

Asheel saat itu seperti tenggelam ke laut dingin yang menyadarkan semua pandangannya. Kesenangan itu hanyalah sesaat, dia akhirnya tahu itu.

Kegelisahan, kesedihan, kecemburuan, iri, benci dan semua perasaan lain yang terkubur jauh didalam hatinya yang sebelumnya dia persembahkan kepada Lucia telah muncul sekali lagi, yang membuatnya bimbang pada pernyataan cinta yang tiba-tiba itu.

Dia bisa melihat bayangan dirinya yang khawatir di wajah penuh harap Sera. Dia bisa melihat dirinya sendiri di masa lalu pada diri Sera.

Saat seorang anak yang jatuh cinta pada pengasuhnya. Dia bisa melihatnya.

Pada akhirnya, dia menerima perasaannya dengan keraguan yang dalam.

Awal mereka berpacaran, Asheel hanya menganggap Sera sebagai pengganti Lucia di hatinya. Dia tahu jika yang dilakukannya salah, tapi perasaan sialan ini terus mengganggunya.

Pada akhirnya, Lucia dan Sera adalah orang yang berbeda walaupun mereka berdua memiliki hubungan darah.

Sera terus bersikap baik padanya, membantunya, dan melakukan segala macam hal untuknya. Bahkan saat berada di tempat terbuka, Sera terus berusaha untuk menempel padanya, yang menyebabkan dirinya mendapat tatapan tajam dari orang-orang disekitarnya.

Dia tidak takut pada asal usulnya, dan bahkan tidak mencoba menghindarinya terlepas dari rumor yang dia dengar.

Apa yang telah dilakukannya telah menggerakkan hati Asheel dan dia dengan tulus mulai memandangnya.

Saat itu dia melihat Sera sangat cantik di matanya, dia tidak bisa lepas dari pandangan itu untuk waktu yang lama.

Dengan berjalannya waktu lagi yang dihabiskan bersama Sera, dia mulai jatuh cinta padanya.

Sampai saat ini, mereka berdua terus berpacaran. Sayangnya....

.... mereka belum menikah.


創作者的想法
Nobbu Nobbu

Mungkin kisah ini bisa tidak nyambung dengan apa yang saya tulis pada bab-bab sebelumnya, tapi terserah, saya hanya menulis apa yang terlintas dipikiran saya saat ini.

Ini juga akan mengisi kekosongan masa lalu Asheel.

Thx

Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C86
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄