Bagas langsung pulang begitu mendapat telpon dari istrinya, rapat yang sedang berlangsung dia tinggal begitu saja. Mendengar suara tangisan kesal istrinya tentu membuatnya panik setengah mati, apalagi ucapan istrinya nggak jelas, lebih mirip gumaman.
Begitu sampai di rumah, dia di kejutkan dengan kehadiran putri dan dua cucunya yang sangat dia rindukan, temu kangen penuh haru pun terjadi, setelah bicara beberapa saat dengan Cia, baru Bagas sadari kalo Dhika ada di antara mereka.
Tatapannya dingin, namun genggaman tangan putrinya mampu meredam rasa marah dalam dirinya. Tidak menyangka kalo pria ini bisa menemukan putrinya. Sudah takdir atau karena dia yang lalai menjaga putrinya?
Entahlah!
Sejak twins lahir, Cia meminta sang ayah untuk tidak terlalu protek padanya, sebab dia ingin menjalani hari seperti manusia normal, tanpa di awasi dua puluh empat jam.
"Mamamu mana?" tanya Bagas.