"SYILLA, JAGA CARA BICARAMU, APAPUN ALASANNYA SAYA SUAMI DAN ORANG YANG LEBIH TUA DARI KAMU!" Dhika udah nggak sanggup nahan diri, cara Cia bicara padanya buat hatinya sangat sakit.
Airmata Cia langsung jatuh, dia paling nggak bisa di bentak. Tapi dia nggak akan lari, sekuat tenaga dia bertahan untuk melawan, dia akan tunjukan kalau dia bukan cewek bego yang bisa di tindas gitu aja.
Dia udah nggak perduli sama dosa ngelawan suami. Dia juga punya batas sabar.
"TAU LO LEBIH TUA DARI GUE? TAPI KENAPA PERBUATAN LO KAYAK BOCAH, HAH? GUE NGGAK MASALAH LO MAU JUMPA SAMA SOULMATE LO, TAPI JANGAN KORBANIN GUE. BANGGA BANGET LO UDAH NITIP BINI LO SAMA SUAMI ORANG DAN SEKARANG SEENAK JIDAT LO MARAH SAMBIL BENTAK GUE!" Dada Cia naik turun karena emosinya meledak dengan linangan airmata. Dia menatap Dhika dengan tajam, jangan bilang dia gemetaran walau hatinya udah bergemuruh.