Apa saja, selain gadis itu bernyanyi. Harapannya sih Cia mau di ajak unboxing, tapi kayaknya mustahil lah.
Saat ini dia sangat stress dan biasa pria yang ada di fase ini butuh pelepasan biologis biar kembali fresh.
Tapi sayangnya dia tidak bisa melakukan hal itu, istrinya manusia suci yang tidak bisa dia nodai kecuali gadis itu mengizinkan.
Kembali lagi kata 'mustahil' menyadarkannya, Cia tidak akan merelakan itu di berikan padanya.
Cia yang sejak awal mengerti jika suaminya menanggung beban yang besar mengangguk setuju, padahal gerakan itu Dhika nggak liat karena pria itu memunggunginya.
"Galau amat, harga mic-nya mahal? Kalau sampe ngutang ngga usah pak." Ilmu, biasanya kalau cewek ngomong iba ginikan yang cowok nggak tegaan.
"Iya harganya mahal, kamu yakin?" Pancing Dhika, dia nggak mau kena ilmu itamnya si Cia. Cukup banyak dia belajar dari kejadian di restaurant kemarin.
Dalam hati Cia mendumal, emang si Dhika sama mamanya yang nggak kemakan sama ilmunya, kesel.
selamat membaca ya? jangan lupa tinggalkan jejak komentar biar makin semangat nulisnya