"Tadi kita ngobrol sampe mana pak?" tanya Cia setelah kembali ke topik utama.
"Jangan paksakan diri, tidak perlu memasakan sesuatu untuk saya." Terang Dhika. Dia membenahi anak rambut Cia yang berantakan di dahinya.
Cia takut minta cipo lagi karena perbuatan Dhika, dia menjauh dari pria itu dan langsung duduk di single sofa.
"Iya, lain kali saya delivery aja. Masak itu menyiksa. Belum lagi ngiris bawang dan nyiapim ini itu. Ribetnya buat emosi."
Kalau wanita lain semakin di larang semakin menggebu ingin melakukannya tapi tidak dengan istrinya yang ajaib ini.
Di larang ya langsung nerima dengan suka rela. Yang tadinya dia iba liat tangan gadis itu tergores langsung berubah jadi kesal.
"Kenapa kamu terpikir menghubungi saya?" Dhika mengalihkan pembicaraan.
selamat membaca jangan lupa tinggalkan jejak komentar ya :)