Kembali lagi di kediaman keluarga Rafandra. Saat ini Nadia melihat sekeliling rumah kekasihnya itu yang dalam keadaan sangat sepi. Ternyata, Mamanya Rafa masih belum pulang dari butik. Begitu juga dengan Mark yang masih ada jam kuliah. Jadi, rumah itu benar-benar sepi tidak berpenghuni.
Gadis cantik itu duduk dengan nyaman di ruang tamu sambil memainkan ponselnya.
"Kamu mau minum apa? Biar ku ambilkan," tawar Rafa setelah meletakkan tas sekolahnya.
Nadia menggeleng pelan. "Tidak usah, nanti aku akan mengambil nya sendiri jika haus..."
Rafa mengangguk pelan, lalu tersenyum tipis memandang kekasihnya itu. "Baiklah, aku mandi dulu. Kau bisa berkeliling rumah atau menonton TV jika bosan. Aku tidak akan lama," ucapnya kemudian.