mencari celah agar bisa menolak tawaran Elanda untuk tinggal bersama.
"K-kenapa kamu harus merasa malu, padahal saya yang buka bra kamu pas kita lagi one night stand?"
**
"A-apa yang bapak lakuin?" tanya Lita dengan suara yang rendah, namun terdengar snagat berbahaya di telinga Elanda. Degup jantung Elanda kembali berdegup dengan sangat kencang. Alarm tanda bahaya di otaknya berdentimg dengan sangat keras.
Sungguh apa yang baru saja dilakukannya? Ia menggali lubang kuburnya sendiri, sekarang ia jelas dalam bahaya!
"e-eh?!" Elanda memekik terkejut, sementara Lita melepaskan tangannya dari tangan Dirga dan membawa tangannya untuk menampar wajah Elanda keras-keras.
PLAAAKKKJ