Pagi hari Sofil disibukkan dengan kegiatan di pesantren. Saat mengaji di pagi hari para santri melihat mobil besar berhenti di depan ndalemnya Kiai.
Keluarnya Ainun menjadi pusat perhatian para santri. Namun Sofill acuh dan fokus pada kitab yang akan di kajinya nanti. Hingga tidak melihat kepergian Ainun.
Mematla'ah isi kitab kuning harus dengan fikiran agar pas membaca dan menerjemahkannya.
Matahari mulai beranjak Sofil mencuci baju dan mandi selesai dengan itu dia segera berangkat ke kampus.
Kali ini dia memilih naik bus karena bensin motornya habis. Dia masuk ke bus dan menikmati waktunya dengan membaca.
Rasa nyeri tidak lagi menghampirinya. Bus berhenti seorang wanita cantik masuk ke dalam bis. Lehernya merah semua.
Dia duduk di samping Sofil. Sofil merasa tidak nyaman karena wanita itu sangat seksi. Celana jins yang panjangnya hanya sejingkal jelas terpampang paha mulus nan putih dari wanita itu.