下載應用程式
8.33% Kisah Putri SANG KIAI / Chapter 19: Hujan

章節 19: Hujan

Malam ini tiada bintang karna hujan yang sangat deras. Rintikan triliunan air hujan jatuh dengan mambasahin tanah Pasuruan.

Malam ini pemuda tampan itu ingin menemukan jawaban dari istikharahnya, dia membaca Alquran, lalu melaksanakan solat. Malam yang dingin dipenuhi dengan beribadah kepada Allah Subhanahuwata'ala.

Sedang sang Adik duduk diserambi Masjid sambil menunggu ada chat masuk. Keluarga Kiai Fattah terpaksa menginap di Pasuruan Ndalemnya Kiai Ihwan.

Benar saja yang nanti Sofil akhirnya muncul ia mendapat chat dari Nasya.

[Ini salah satu karya besar dari seorang penyair yang terkenal kelucuannya, Abu Nawas: Al-I'tiraaf atau sebuah pengakuan.

Wahai Tuhanku. Aku ahli surga, tapi aku tidak kuat berada dalam neraka Jahim.

Maka berilah aku taubat (ampunan) dan ampunilah dosaku, sesungguhnya engkau. Maha Pengampun dosa yang besar

Dosaku bagaikan bilangan pasir, maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan. Umurku setiap hari berkurang, sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku mengetahuinya

Wahai, Tuhanku ! Hamba Mu yang berbuat dosa telah datang kepada Mu dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada Mu. Maka Engkau mengampuni, maka Engkaulah yang berhak mengampuni. Jika Anda memilih, kepada mereka yang ingin saya mengharap selain Anda? Sering baca saja ini adalah sebuah doa. Doa dalam bahasa apapun Allah akan mengabulkan, yang penting istiqomah.]

[Istiqimah itu berat, yang ringan beristiqomah saat makan dan minum.]

[Kalau kamu sulit melakakukan apapun ya tidur saja.]

Balasan singkat dari Nasya seperti orang marah.

"Duh. Kenapa aku jawab seperti itu tadi, Sofil mulai mengetik.

[Bagaimana lagi Mbak, aku bukan pemalas, tiduran salah satu jalan hemat energi. Sedang kalau mata inginnya minum terus.]

[Benar juga sih, ya sudah tidur saja terus sampai maut bertemu. Aku hanya bercanda, ya diperangi walau hanya sangat sulit. Tapikan aku hanya orang lain. Sudah dulu ya Mas, di grup rame, Mas mau masuk grup?] tanya Nasya.

"MasyaAllah dirindukan tapi tidak merasa," gumamnya. Sofil menikmati dinginnya hujan.

"Gus," panggil Gus Nuril, Sofil ternyum.

"Mari duduk sama saya," ajak Sofil, Gus Nuril duduk.

"Malam pengantin malah keluar, seharusnya makin panas Gus, kan malam ini dingin," ledek Sofil, Nuril tertawa kecil.

"Sedang tidak boleh di sentuh Gus. Bagaimana Gus ini, cepat nikah saja Gus,"

"Pasangannya siapa? Tiang Masjid," jawab Sofil, keduanya tertawa bersama. "He he he,bercanda, belum ada yang tepat dan menyenangkan. Gus dijodohkan?" tanya Sofil.

"Dijodohkan lebih indah dan lebih baik, karna setiap orang tua tau yang terbaik dari ayah anaknya. Gus tidak tertarik dengan Neng Ainun?" tanya Nuril, Sofil membuang wajah.

"Gunung meletus," gumamnya.

"Apa Gus?" tanya Gus Nuril ingin memastikan ia ingin tahu karna sangat penasaran.

"Gus ceritakan bagaimana bisa yakin? Apa juga karna istikharah?" tanya Sofil, pemuda satu ini memang sangat suka mendengarkan cerita orang sebagai pelajaran tambahan kepemimpinan.

"Beneran ingin dengar? Jangan baper lo ya," ledek Gus Nuril, Sofil tertawa. "Jadi begini, aku dan Neng Salsa itu sudah berteman cukup lama, kami sering mengerjakan tugas skripsi dan ada beberapa ceramah yang kita atur bersama. Bahkan kami tidak tahu soal perjodohan yang sudah diatur kedua orang tua kami. Neng Salsa sendiri dengan pemuda bernama Ihsan , dan aku harus menyelesaikan tugas di Malaysia, aku juga tertarik pada satu gadis di Malaysia. Namun hanya sebatas mengobrol. Tidak lebih dari itu, setelah beberapa bulan aku sakit disana. Aku sempat bertemu dengan Dokter wanita, aku sempat terpikat dan berharap agar dialah makmumku Setelah saya mulai serius Abah meneleponku dan mengatakan tentang perjodohan Saat diawal saya sangat syok, bagaimana teman menjadi istri, saya sempat menolak untuk tetap pada tekatku yaitu Dokter itu. Namun ada moment yang paling membuat saya berpikir, yaitu karma, Itulah yang terjadi Dokter itu hamil, saya sangat terkejut. Akhirnya aku memutuskan untuk pulang ke tanah air. Sebelum aku menerima perjodohan aku memutuskan untuk bertawasul kepara Wali Allah. Perjalan cukup panjang dalam kurun waktu sepuluh hari aku kembali, saat itu pula aku yakin untuk menikahi Salsa, pada saat itu Salsa juga belum yakin, aku hanya memberi saran memintalah petunjuk kepada Allah. Sudah begitu saja tiada kemistri lebih," pengakuan jujur ​​dari Gus Nuril. saat itu pula aku yakin untuk menikahi Salsa, pada saat itu Salsa juga belum yakin, aku hanya memberi saran memintalah petunjuk kepada Allah. Sudah begitu saja tiada kemistri lebih," pengakuan jujur ​​dari Gus Nuril. saat itu pula aku yakin untuk menikahi Salsa, pada saat itu Salsa juga belum yakin, aku hanya memberi saran memintalah petunjuk kepada Allah. Sudah begitu saja tiada kemistri lebih," pengakuan jujur ​​dari Gus Nuril.

"Iya Gus kriuk ceritanya, alias garing," ujar Sofil, Nuril tertawa dengan tertawaan bahunya.

"Lalu simpang siur perjodohan Gus Sofil dan Neng Ainun bagaimana?" tanya Gus Nuril ingin tau.

"Lebih kriuk dan hambar. Tidak ada apa-apa Gus. Gus beri cara dong agar aku ini bisa menahan nafsu," Sofil meminta saran, Nuril tertawa kecil.

"He he he ada-ada Gus ini. Coba Gus mencintai seseorang, seseorang yang dapat membuat Gus malakukan apapun asal hal positif. Contoh besar jika Gus mencintai Umi dan Abah, ingat perjuangan mereka, ingat saat Umi berjuang melahirkan kita yang taruhanya nyawa. Ingat tentang tumpahan darahnya. Gus, Gus beruntung masih ada Umi dan jika seperti aku begini, suatu saat akan menyesal. Tidak ada kata penyesalan itu di depan, sudah jelas sebelumnya. Gus, aku juga pernah melakukan maksiat besar, dosa besar yaitu kecanduan narkoba. terbiasa jauh, saat itu aku berkelana ke Makassar, Alhamdulillah aku bertemu dengan orang-orang seperti itu,"

"Aku sangat terkejut, lalu bagaimana Gus bisa memiliki diri dari barang itu?" Sofil sangat terkejut dengan pengakuan Nuril.

Setelah bertahun-tahun menjalin pertemanan dengan saya tidak sadar bahwa dia semangatku untuk bertaubat. Jalan yang dikirimkan Allah lewat dia, walaupun aku sudah berkelana heranku dulu aku tidak merasakan rindu. Namun saat proses taubat itu, benar-benar Salsa yang berada didekatku, dia memberikan dukungan saat aku ingin, aku selalu ingin mengobrol dengan dia saat disuram. Aku juga baru ingat kata-kata yang pantas untukku. Seorang kekasih tidak akan melakulan suatu perkara yang dibenci oleh kekasihnya, melainkan seorang kekasih akan melakukan suatu hal yang disukai oleh kekasihnya. Setelah aku benar-benar berataubat, Umi meninggal lalu aku ke Malaysia," cerita Gus Nuril membuat Sofil Berpikir. Namun saat proses taubat itu, benar-benar Salsa yang berada didekatku, dia memberikan dukungan saat aku ingin, aku selalu ingin mengobrol dengan dia saat disuram. Aku juga baru ingat kata-kata yang pantas untukku. Seorang kekasih tidak akan melakulan suatu perkara yang dibenci oleh kekasihnya, melainkan seorang kekasih akan melakukan suatu hal yang disukai oleh kekasihnya. Setelah aku benar-benar berataubat, Umi meninggal lalu aku ke Malaysia," cerita Gus Nuril membuat Sofil Berpikir. Namun saat proses taubat itu, benar-benar Salsa yang berada didekatku, dia memberikan dukungan saat aku ingin, aku selalu ingin mengobrol dengan dia saat disuram. Aku juga baru ingat kata-kata yang pantas untukku. Seorang kekasih tidak akan melakulan suatu perkara yang dibenci oleh kekasihnya, melainkan seorang kekasih akan melakukan suatu hal yang disukai oleh kekasihnya. Setelah aku benar-benar berataubat, Umi meninggal lalu aku ke Malaysia," cerita Gus Nuril membuat Sofil Berpikir.

Bersambung.


Load failed, please RETRY

禮物

禮品 -- 收到的禮物

    每周推薦票狀態

    Rank -- 推薦票 榜單
    Stone -- 推薦票

    批量訂閱

    目錄

    顯示選項

    背景

    EoMt的

    大小

    章評

    寫檢討 閱讀狀態: C19
    無法發佈。請再試一次
    • 寫作品質
    • 更新的穩定性
    • 故事發展
    • 人物形象設計
    • 世界背景

    總分 0.0

    評論發佈成功! 閱讀更多評論
    用推薦票投票
    Rank NO.-- 推薦票榜
    Stone -- 推薦票
    舉報不當內容
    錯誤提示

    舉報暴力內容

    段落註釋

    登錄