Mayleen tersentak kaget mendengar perkataan Gadis. Tenggorokannya terasa tercekat dan ia merasa kehilangan kata-kata.
"Ma-maksudmu? Sevia seperti ini karena Mahendra?" tanya Mayleen. Gadis menganggukkan kepalanya dengan berat.
"Iya, betul Leen, ceritanya sangat panjang. Semua itu karena ulah Tante Melinda."
Gadis mengajak Mayleen duduk di sofa yang ada di ruangan itu. Dengan berat hati, Gadis menceritakan semua yang sudah terjadi kepada Sevia. Mendengar semua penjelasan Gadis dan Sarina , gadis itu meneteskan air matanya. Ia tidak menyangka sama sekali jika nasib Sevia bisa menjadi seperti itu karena ulah Mahendra dan ibunya.
"Aku tau mungkin saat ini kau sedang terbuai dengan sikap manis Mahendra kepadamu. Tapi, aku tidak mau jika kau kelak sakit hati karena ulah Mahendra."
Mayleen tidak tau lagi harus bicara apa. Ia merasa sudah benar-benar sakit.
"Mahendra ... Ap-apa dia tau tentang kehamilan Sevia?" tanya Mayleen.