"Kenapa, sayang?" tanya Arjuna saat melihat Zalina beberapa kali melihat ke kaca spion sambil mengerutkan dahi.
"Mobil itu, siang tadi rasanya aku sempat melihat di sekolah Calista. Lalu, sempat mengikuti juga saat aku ke rumah Ibu. Tapi, aku tidak terlalu peduli. Hanya, kenapa sekarang ada di belakang mobil kita? Tidak mungkin jika hanya sebuah kebetulan. Saat berada di rumah Ibu dan ketika mobil itu melintas aku sempat mengingat nomor polisinya."
"Kau yakin, sayang?" tanya Arjuna dengan serius.
"Aku sangat yakin, Mas."
"Mulai besok, aku akan meminta orang untuk menjagamu dan Calista. Kalian tidak boleh keluar hanya dengan supir."
"Apa ada masalah yang aku tidak tau, Mas?" tanya Zalina.
"Aku sendiri belum yakin, sayang. Tapi, aku akan menyelidikinya."
"Masalah pekerjaan? Ada apa, Mas?" tanya Zalina mulai panik.
Arjuna menghela napas panjang.
"Jangan kau pikirkan. Sekarang ini, kau hanya boleh memikirkan kehamilanmu. Ingat, dokter Elvira bilang kau tidak boleh stress."