Meskipun selama beberapa hari tidak masuk kantor, tetapi Dean tetap mengerjakan pekerjaan yang diberikan oleh Zalina dan Arimbi. Ia sadar , untuk menggapai cita-citanya tidak cukup dengan mengandalkan harta kekayaan David saja.
Apa lagi ia tau jika dirinya tidak terlalu berminat di bidang bisnis dan entertain. Sebagian bisnis David sekarang sudah di pegang oleh Davina, sedangkan pekerjaan di bidang entertain sekarang sudah mulai dipegang oleh Davila.
"Dean, nanti ke ruangan saya, ya. Saya ada perlu," ujar Zalina sambil melangkah.
"Iya, Mbak. Nanti saya ke ruangan Mbak," jawab Dean.
Setelah membereskan pekerjaannya, Dean pun segera melangkah menuju ruangan Zalina. Ketika melewati meja Arimbi, pemuda itu pun mampir untuk sekadar menggoda.
"Ciee ... pengantin baru," goda Dean. Arimbi hanya tertawa kecil sambil mencubit pinggang pemuda itu.
"Mau belajar nakal , ya," sahut Arimbi yang disambut tawa Dean.
"Udah, sana ditunggu sama Mbak Zalina di dalam."