"Haha." Huo Jingshen tersenyum dingin, "Kamu adalah istriku, aku punya hak untuk menyentuhmu."
Su Wanwan merasa kesakitan, tapi dia sama sekali tidak bisa berkutik, suaminya sangat kuat sampai dia tidak bisa berbuat apa-apa.
Kemudian, karena kemarahannya, Su Wanwan tiba-tiba membuka mulutnya dan menggigit Huo Jingshen dengan keras.
Huo Jingshen mengerang kesakitan.
Wajah tampan dan mempesonanya mulai menunjukkan ekspresi murka.
Dia menatap Su Wanwan sambil merintih kesakitan. Dagunya yang baru saja digigit mulai mengeluarkan darah.
Tapi Su Wanwan malah balas menatapnya dengan tajam…
Rambut halusnya acak-acakan, wajah dan matanya merah menakutkan, seolah-olah dia bisa menangis di detik berikutnya.
Hati Huo Jingshen kembali melunak.
Dia mulai mencoba untuk menjelaskan, "Jangan menuduhku sembarangan. Perjodohanku dengan Jingyi sejak kecil hanyalah lelucon orang tua."
"Haha, apa lelucon sampai memberikan kalung?"