33. Duke keluarga trochel
Pesta di kediaman Duke trochel akhirnya tiba, Ballroom pesta dipenuhi oleh tamu bangsawan yang datang untuk mengucapakan selamat atas pengangkatan Rowan van trochel.
Duchess anna tersenyum bangga diantara para tamu undangan, hari ini adalah hari kemenangan nya. Rowan anaknya telah mencapai posisi Duke trochel.
Rowan berdiri didampingi oleh pasangannya putri sheriel, tersenyum datar menghadapi para tamu yang menghampirinya.
Matanya yang menyusuri tiap sudut ruangan untuk mencari sosok yang ingin dia temui.
" Duke Rowan, kenapa anda seperti tidak fokus? Anda mencari seseorang? "
Putri sheriel yang memperhatikan mata Rowan yang selalu melihat disekeliling mereka, seakan mencari sesuatu, akhirnya bertanya kepada rowan.
" Ah, tidak. Aku hanya melihat para tamu undangan saja. "
Walaupun putri sheriel tahu alasan yang dikatakan oleh rowan sedikit aneh, namun dia memilih untuk diam.
Setelah selesai menyapa para tamu undangan, rowan memisahkan diri dan berjalan ke balkoni ballroom untuk beristirahat sejenak.
Dengan wajah sedih rowan mengeluarkan sesuatu dari saku pakaiannya, gelang yang berhiaskan batu safir yang berbentuk bulan sabit.
" Venus, apa kau tidak datang? "
Sambil menggenggam gelang itu dengan perasaan kecewa. Rowan hanya diam sambil memandangi taman kosong dihadapannya.
************************************
"Seharusnya sekarang pesta sedang berlangsung. "
Venus berjalan disekitar Mansion utama untuk melihat pesta ballroom dari kejauhan, walaupun ingin langsung mengucapkan selamat kepada Rowan, Venus tidak dapat mengambil resiko untuk menghadiri pesta di gedung utama.
Cahaya lampu terlihat dari kejauhan, suara musik yang terdengar samar-samar, dari balkoni yang terbuka terlihat para bangsawan sedang berdansa.
Sambil berjalan menyusuri taman mawar yang gelap tanpa penerangan, Venus berjalan mendekat menuju balkoni ballroom untuk melihat lebih jelas suasana didalamnya.
Rasa ingin tahunya membuat Venus mendekati tempat itu. Jika bukan karena ariel, Venus pasti sudah berada didalam ballroom itu sekarang.
Mungkin saja Rowan gugup, karena pesta Ini adalah pesta resminya setelah menjadi Duke trochel. Tapi bagaimana caranya agar aku dapat menemuinya?
" Venus"
Dari beranda ballroom seseorang telah melihatnya yang berjalan di taman dan memanggil namanya.
Rowan yang berdiri di beranda sedikit terkejut melihat Venus yang berada tidak jauh darinya.
" Rowan? "
Venus melihat Rowan yang sedang melompati pagar balkoni ballroom dan berlari kearahnya.
" Kenapa anda berlari kemari, Pestanya kan belum selesai? "
Venus bertanya dengan sedikit terkejut.
Rowan yang sekarang telah berada didepannya, menarik tangan Venus dan membawanya masuk kedalam taman bunga agar tidak ada yang melihat mereka.
" Saya pikir kau tidak datang Venus. "
Senyuman perlahan mekar di wajahnya.
"Saya tidak dapat hadir kedalam pesta itu karena beberapa alasan. "
Venus menjawab dengan menundukkan kepalanya, dirinya merasa sedikit bersalah karena tidak dapat menghadiri acara pertama Rowan setelah menjadi Duke keluarga trochel.
" Tapi anda datang, aku senang dapat menemukanmu Venus. "
Venus memetik sekuntum bunga mawar yang ada disana dan memberikannya kepada Rowan.
" Selamat, telah menjadi kepala keluarga trochel! Duke Rowan van trochel. "
Rowan menerima bunga mawar yang diberikan oleh Venus dan membalasnya dengan senyuman.
" Terima kasih nona Venus "
Rowan membungkukkan badannya dan mengulurkan tangan kanannya kepada Venus.
" Lady Venus, dapatkah anda memberikan kehormatan kepada saya untuk berdansa dengan anda? "
Suara musik dari ballroom dapat terdengar Samar-samar, Venus maju selangkah dan meraih tangan Rowan.
" Dengan senang hati. "
Keduanya berdansa diiringi alunan musik, pandangan mata Rowan tidak lepas dari wajah Venus, sesekali Venus mengalihkan pandangannya karena merasa canggung.
" Ah, maaf aku menginjak kakimu lagi. "
Venus yang beberapa kali tanpa sengaja menginjak kaki Rowan merasa bersalah kepadanya.
" Tidak apa-apa, ini tidak terasa sakit. "
Walaupun wajah Rowan tersenyum, didalam hati Venus tahu jika daya penghancur kakinya luar biasa, Elliot yang telah menjadi korban kakinya telah mengakui kekuatan kakinya yang mematikan.
" Jangan berbohong, aku tahu daya penghancur kakiku ini sangat luar biasa. "
" Pft... Hahahah bagaimana bisa, nona berkata seperti itu? "
Tidak menyangka Venus akan mengatakan hal yang seperti itu membuat Rowan tidak dapat menahan tawanya, wajah Venus yang terlihat malu karena menginjak kakinya dan tingkah laku Venus yang kaku, membuat Rowan merasa wanita didepannya tampak mengemaskan.
" Harusnya aku tidak menerima ajakan dansa anda, sekali lagi maafkan saya. "
" Aku senang kau menerima ajakan dansa ku. "
" Hukh, maaf kan saya lagi Rowan. "
Venus menginjak kaki Rowan lagi setelah baru meminta maaf. Wajah Venus yang telah merah sepenuhnya, membuatnya merasa ingin berhenti berdansa saat itu juga karena malu.
Karena beberapa kali salah langkah dan menginjak kaki Rowan membuatnya merasa bersalah dan canggung, wajah Rowan yang tidak menyalahkannya membuatnya menjadi semakin malu.
Akhirnya alunan musik telah berhenti, Venus dan Rowan berjalan ke kursi taman dan duduk bersama.
" Anda tidak kembali ? Para tamu akan mencari anda jika anda menghilang terlalu lama Rowan. "
" Sebentar lagi aku akan kesana, Venus bisakah kau mengulurkan tanganmu? "
Dengan bingung Venus mengulurkan tangan kanannya kepada Rowan.
Rowan memasukkan tangannya kedalam saku bajunya dan mengeluarkan gelang safir yang berada di dalam sakunya. Perlahan Rowan memakaikan gelang itu ke pergelangan tangan Venus.
" I.. Ini... "
"Hadiah untuk mu. "
Venus memandangi gelang itu dengan takjub, batu safir yang bewarna biru tua itu berkilau dibawah sinar bulan.
" Cantik sekali.. "
" Sudah ku duga itu sangat cocok ditanganmu. "
" Terima kasih Rowan. "
Venus yang tersenyum kepada Rowan membuat Rowan merasa senang.
Walaupun memiliki gelar duke dan berada didalam pesta yang mewah, perasaan Rowan sama sekali tidak merasa senang. Hanya dengan melihat Venus tersenyum kepadanya saja saat ini, telah cukup untuk membuat hatinya bahagia.
Walaupun setiap pertemuannya dengan Venus selalu membuatnya terasa senang, namun terasa ada jarak yang besar yang memisahkan dirinya dengan Venus.
Venus yang tidak ingin membuka dirinya kepada Rowan, membuat Rowan ingin tahu siapa Venus sebenarnya, darimana asalnya dan kenapa dia ada dirumah ini.
Dalam sudut hatinya dia merasa iri dengan elliot yang dapat begitu saja membawa Venus kepesta dansa, elliot mungkin mengetahui sesuatu yang tidak Rowan ketahui. Karena itu, setiap berpisah dengan Venus membuat Rowan merasa tidak tenang. Venus yang tidak dapat dia temui ketika dia ingin menemuinya, Venus yang tidak dapat selalu berada disisinya. Jarak tak kasat mata itu membuatnya tidak dapat memiliki Venus.
" Venus"
"Hm"
" Benarkah anda bukan kekasih elliot? "
"Pffttt... Hahaha bukan, kenapa anda bisa berpikir seperti itu? Apalagi orang itu elliot"
"Saya hanya merasa cemburu. "
" Huh? "
Venus terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Rowan. Rowan cemburu kepada Elliot? Kenapa? Bukankah Rowan telah mendapat gelar Duke, kenapa Rowan masih merasa cemburu kepada elliot yang tidak memiliki kedudukan lebih tinggi darinya dirumah ini?
" Elliot sepertinya lebih mengenalmu"
" Apa karena itu anda cemburu? "
" Jika bisa, saya tidak ingin nona berada di dekat elliot. Tetapi saya tidak memiliki hak untuk berkata seperti itu kan? "
Wajah Rowan terlihat sedih, matanya yang melihat Venus dengan lekat seakan dapat menangis sewaktu-waktu.
'Kenapa Rowan cemburu karena elliot lebih dekat denganku? '
' kenapa kedengarannya seperti Rowan suka padaku? '
' bukankah Rowan menyukai ariel? '
'Ei... Mana mungkin... '
Venus yang merasa terkejut mendengar pernyataan rowan.
"......"
" Saya akan menunggu "
"... "
" Sampai Venus dapat menceritakan semuanya kepada saya. "
".... "
Dengan pelan Rowan membelai kepala Venus. Wajah Venus yang penuh dengan rasa bersalah membuatnya tidak dapat memandangi mata Rowan. Situasinya yang rumit membuatnya tidak dapat menceritakan jati dirinya kepada Rowan.
Mendengar perkataan Rowan yang akan menunggunya untuk mengungkapkan segalanya membuat Venus merasa sedih dan takut. Jika Rowan tahu Venus ada didalam tubuh ayah yang dibenci oleh rowan, mungkin Rowan akan menyesal telah mengatakan perkataannya hari ini.
' apakah dia akan menerimaku menjadi temannya jika aku mengatakannya? '
Pemikiran itu terus berputar didalam kepala Venus.
Akhirnya Venus memutuskan untuk tetap diam.
"Alangkah baiknya jika diantara kita tidak ada kotak pandora. "
"...... Saya berharap seperti itu Rowan, semoga suatu saat kotak pandora ini menjadi lenyap. "
" Saat itu saya harap kita dapat tertawa bersama seperti hari ini. "
"Sebagai kepala keluarga trochel, saya harap anda dapat menentukan jalan hidup anda seperti yang anda inginkan. Semoga kedepannya jalan anda tidak dipenuhi oleh rintangan, wajah tersenyum anda adalah yang terbaik. "
" Jika itu yang Venus inginkan, saya akan terus menunjukkan nya kepadamu. "
"Walaupun sekarang saya tidak dapat menceritakan apapun, percayalah saya berharap kebahagiaan untuk anda dan tidak ingin menyakiti anda. "
"Saya tahu. "
**********************************
Pagi ini elliot telah berdiri didepan gerbang rumah kediaman Duke,Venus yang telah bersiap untuk berangkat masuk kedalam kereta kuda bersamanya.
"Hoaem...."
Venus menguap karena kurang istirahat, dirinya yang mempersiapkan keperluan dan senjatanya tadi malam membuatnya kurang tidur.
"Tidur lagi. "
" Aku bisa menahannya kok. "
Elliot menggeser posisi duduknya keujung kursi kereta kuda. Menepuk pengkuannya.
" Kemarilah, tidurlah lagi. "
" Ng... Aku tidak apa-apa. "
" Haaah, wajahmu itu"
Venus memegang wajahnya dengan kedua tangannya.
" Ada apa dengan wajahku? "
" Wajahmu tampak lucu saat kurang tidur begini. "
" Huh? "
"Lucu hingga membuatku ingin terus tertawa disepanjang perjalanan. "
" Agh... Wajah wanita yang kupertahankan ini terlihat lumayan kok. "
" Tidurlah lagi, jangan menyiksa wajah cantikmu itu. "
Badum badum..
Wajah Venus sedikit memerah. Elliot memuji wajahnya cantik, menyebalkan.
Dengan mengerucutkan bibirnya karena kesal dan malu, Venus pindah kedepan kursinya dan membaringkan kepalanya dipangkuan elliot.
" Jangan melakukan hal aneh! "
" Aku hanya akan memandangi wajah tidurmu saja kok. "
" I.. Itu juga jangan, kalau begitu aku jadi susah tidur. "
Sambil menutupi wajahnya tengan tangannya Venus memalingkan kepalanya.
Elliot membuka tangan Venus yang menutupi wajahnya dan tersenyum kepadanya.
" Jangan ditutupi, hal seperti ini kan bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya kau juga tidur dengan nyenyak hingga air liur mu mengalir membasahi kakiku. "
" Agh.... Jangan katakan apapun lagi elliot, kau memang berbakat membuat orang malu. "
" Jika itu untuk nona Venus yang terlihat lucu ketika kurang tidur, saya dapat merelakan kaki saya untuk dibasahi oleh air liur nona Venus kapanpun nona Venus inginkan. "
Venus benar-benar telah kehilangan kata-kata, elliot benar-benar membuatnya malu.
" Elliot!!! "
"Hahaha"
"Jangan bicara lagi atau aku akan membiarkanmu melihat wajah lucu ku disepanjang perjalanan. "
" Iya... Tidurlah. "