3. Lelaki sampah
Setelah beristirahat selama berhari-hari dikamar duke, satu hal mengejutkan yang Venus ketahui tentang dirinya didunia ini.
'Ketika matahari terbit tubuhku berubah menjadi duke tua ini lagi!!! '
Ketika pagi hari tubuhnya akan berubah menjadi duke tua dan ketika matahari terbenam tubuhnya kembali menjadi wanita.
"S*alan!!! Novel genre apa ini! "
Kepalaku telah melewati kapasitasnya, aku sudah tidak dapat hidup normal sebagai wanita. Jika tubuhku dalam sehari dapat berubah gender seperti ini, apa gunanya aku masuk ke dunia novel? Aku tidak dapat menikahi pria tampan. Huhuhuhuhu
Venus yang sudah sangat putus asa harus menjalani hidupnya sebagai duke.
" Benar juga, aku akan mencari tahu plot novel ini dan menuntaskan ceritanya. Mungkin saja aku akan kembali normal. "
Dengan hati yang sedikit senang karena telah mendapatkan solusi, Venus mencoba untuk memerankan peran duke dengan sempurna. Karena sudah 3 hari duke hanya didalam kamar, hari ini saatnya Venus keluar dan bekerja sebagai duke untuk mendapatkan identitas duke.
"Dimulai dari nama... Jika aku mendapat nama duke ini, aku akan tahu ini novel apa, mungkin saja ini salah satu web novel yang pernah ku baca. "
Venus yang sudah berpakaian rapi berjalan ke arah ruang kerjanya sambil di pandu oleh Butler nya.
"Yang mulia duke. "
Seorang lelaki paruh baya berwajah ramah menyapa Venus. Lelaki itu berdiri disamping meja kerja duke dan tersenyum ramah kepadanya.
" Hm... "
"Saya Albert asisten anda tuan duke.Saya mendengar anda kehilangan ingatan anda, saya akan berusaha untuk memberikan informasi yang Anda inginkan tuan. "
" Baiklah Albert, ada hal yang ingin aku tanyakan. Pertama-tama... "
Bruakkkk
Pintu ruang kerja duke didorong dari luar dan dua orang wanita paruh baya berlari masuk sambil berteriak..
"Yang mulia duke...!!!!! "
Venus yang kebingungan melihat dua orang wanita yang sama sekali tidak dia kenal. Melihat keadaan itu membuat dirinya terkejut.
" Duke, apa benar anda hilang ingatan? "
Wanita berambut perak melihat Duke dengan pandangan cemas.
"Duke pelayan menyebarkan rumor aneh, anda tidak hilang ingatan kan? "
Wanita berambut coklat yang satu lagi juga turut menanyakan pertanyaan kepada Duke.
"Maaf nyonya siapa? Apakah mengenal saya????"
Wajah kedua wanita itu menjadi pucat pasi. Venus yang bingung segera melirik asisten yang ada disebelahnya untuk meminta penjelasan.
"Duke.... Bagaimana anda bisa seperti ini? Pantas saja Duchess tidak mengijinkan kami untuk bertemu anda. Bagaimana ini bisa terjadi? "
Wajah kedua wanita itu berubah menjadi mengerikan, ekspresi mereka berubah menjadi hewan buas yang siap menerkam mangsanya, Venus yang masih tidak mengerti situasi ini hanya bisa diam.
'Siapa wanita-wanita ini? Kenapa mereka ingin melihat Duke? Kenapa Duchess melarang mereka? '
Albert mulai menjelaskan situasi
" Maaf nyonya Alicia, nyonya brigta. Yang mulia Duke baru sadar dan kehilangan ingatannya, saya akan menjelaskan situasi rumah ini kepada yang mulia, silahkan nyonya tinggalkan ruangan ini dulu. "
Wanita berambut perak berteriak dengan ganas.
" Tidak... Tidak boleh seperti itu. Duke, ingat!!! Saya brigta, brigta kesayangan anda. Bagaimana anda bisa melupakan saya? "
'Hah??? Brigta kesayangan? Siapa wanita ini? '
"Nyonya brigta silahkan tingal kan ruangan ini, saya akan menjelaskan nanti. "
Pengawal kediaman Duke masuk dan mengeluarkan paksa kedua wanita itu. Dengan wajah cemas, Albert perlahan mulai berbicara.
" Mohon maaf tuan duke, saya akan meminta Ksatria untuk mengawal pintu ruang kerja. "
" Baiklah Albert, bisa jelaskan situasi apa tadi? "
" Ehm... Itu... "
Wajah Albert tampak ragu, Venus yang sangat bingung dengan situasi tadi mulai bertanya kepadanya.
" Pertama-tama Albert, siapa namaku? "
" Nama tuan Duke piero van trochel"
" Hm... Duke trochel, siapa nama Duchess? Jelaskan padaku susunan keluarga ku. "
" Duchess istri sah anda bernama anabella trochel dan tadi itu... "
Albert kelihatan ragu untuk menjelaskan penjelasan nya. Setelah menarik nafas panjang, Albert mulai meneruskan penjelasannya.
" Nyonya brigta adalah simpanan anda yang kedua, istri tidak sah anda dan nyonya Alicia adalah istri simpanan ketiga anda. Semuanya tinggal dirumah anda dan dibangunan timur. "
" Haaaaaaaaaahhhhhh!!!!!!!!!???? "
'Duke sialan.... Istrinya ada 3 dan istri simpanan? Lelaki ini lelaki sampah! '
Suara dalam pikiran Venus telah berteriak dan memaki pria menjijikan yang dia rasuki ini. Duke sampah dengan kelakuan menjijikan.
" Jangan terlalu terkejut tuan. "
"Albert, apakah aku ada anak? "
" Anak dari Duchess anna ada dua orang, keduanya lelaki. Anak lelaki tertua bernama rowan van trochel berumur 25 tahun dan yang ketiga bernama tristan van trochel berumur 20tahun . "
" Anak ketiga? Bukankah aku cuma memiliki 2 putra dari Duchess kenapa bisa anak ketiga? "
" Karena anak kedua anda berasal dari nyonya brigta istri simpanan kedua anda. "
" Apa? Wah, benar-benar sampah! "
"Pardon? "
" Maaf bukan anda Albert, Duke ini yang sampah. "
" Maaf tuan, jangan menyalahkan diri anda. "
" Lanjutkan Albert, siapa nama anak kedua ku. "
"Putra kedua anda dari nyonya brigta bernama elliot van trochel berumur 23 tahun, beliau tidak sering menunjukkan dirinya dirumah ini dan sering tidak kelihatan. Setelah itu anak dari nyonya Alicia adalah seorang putri bernama Silvia van trochel berumur 15tahun."
"Hah..... Banyak sekali anaknya, apakah wajar untuk memiliki banyak perempuan disini? "
"Maaf Duke??? "
" Katakan saja Albert, tidak perlu ragu! Aku memberikan mu kebebasan untuk mengatakannya padaku. Jangan berbohong dan katakan dengan jujur. Apakah wajar ini Albert? "
" Untuk bangsawan hal ini tidak terlalu wajar tuan. Beberapa bangsawan yang memiliki simpanan tidak langsung memperbolehkan simpanannya serumah dengan nyonya rumah. "
" Bagaimana tanggapan Duchess? "
" Duchess anna... Duchess tidak memiliki hak untuk memberhentikan kebiasaan tuan. "
" Jadi istri Duke tidak punya kekuasaan untuk menolak kebiasaan Duke yang seperti sampah ini? "
" Saya tidak dapat berkata apa-apa tuan. "
" Baiklah Albert, bagaimana hubunganku dengan keluarga ku? "
"Hubungan anda dengan putra tertua tidak begitu baik dan anda jarang berbicara dengannya. Anda juga membenci elliot putra anda yang kedua, anak ketiga berada di Kerajaan dan menjadi tangan kanan putra mahkota sudah lama anda tidak melihatnya. Anak yang dekat dengan anda adalah nona Silvia, anda sangat memanjakannya. "
" Hm... Silvia anak yang paling bungsu. Baiklah, bagaimana hubungan dengan para isteriku? "
" Hubungan dengan Duchess kurang harmonis karena pernikahan politik, anda lebih mementingkan kedua simpanan anda tuan. Maaf jika penjelasan saya kurang sopan. "
Raut muka Venus mengeras dan amarah didalam hatinya sudah siap untuk meledak. Bagaimana dia bisa masuk kedalam tubuh lelaki tua yang sifatnya sangat dia benci. Lelaki tua sampah dengan sifat genit dan tidak berperasaan, seperti lelaki hidung belang yang selama ini dia benci dikehidupan lalunya.
Apakah ini hukuman dewa? Aku mengakhiri hidupku sendiri dan dewa menghukum ku. Aku masuk ketubuh orang yang sifatnya paling ku benci. Venus menggosok telapak tanganya ke wajahnya sambil mengumpat di dalam hati.
"Albert"
" Iya tuan"
" Bisakah aku menceraikan simpanan ku? "
" Karena tidak ada pernikahan formal anda tidak perlu bercerai tuan, jika anda ingin, anda bisa langsung membuang istri simpanan anda. "
" Membuang.... Bisakah anda mengatur kan rumah dan materi yang cukup diluar daerah kita untuk tempat tinggal mereka? Aku tidak ingin mempertahannkan simpananku dan melukai Duchess "
Albert sedikit tercengang mendengar pernyataan venus.
"Apakah anda yakin tuan? "
" Aku tidak ingin membuat hidupku rumit. Segala kesalahan ini akan aku selesaikan, tolong atur semuanya dulu dan laporkan kepadaku. "
" Baik tuan. "
****************
"Katakan pada ayah aku akan kesana. "
"Baik tuan rowan. "
Rowan berjalan sambil memegang berkas pekerjaan ditangannya. Ekspresi wajahnya tidak mengenakkan, 3 hari yang lalu kabar bahwa Duke telah kehilangan ingatannya membuatnya tertawa dan marah. Lelaki tua yang harus dipanggilnya ayah dengan gampangnya melupakan ingatannya dan memulai hidup seperti tidak terjadi apa-apa.
'Lebih baik dia mati'
Pikiran kebencian Rowan terus menghantuinya. Ayah yang sangat dibencinya, ayah yang selama ini menyiksa ibunya dan membawa perempuan j*lang kerumah tempat tinggalnya untuk dijadikan simpanan. Lelaki tua yang menjijikan itu masih hidup dan melupakan perbuatannya.
Rowan berjalan dengan cepat kearah ruang kerja duke, tangannya yang masih menggenggam berkas wilayah kekuasaan yang harus ditandatangani oleh Duke membuat nya menelan ludahnya sendiri. Walaupun sangat membenci duke, dia harus bertemu dengannya untuk meminta cap tanda tangan kekuasaan. Wajah Rowan dingin tanpa ekspresi ketika masuk keruangan kerja Duke.
"Ayah."
Venus terkejut melihat wajah lelaki tampan yang baru masuk keruangannya. Lelaki itu memanggil Duke ayah? Tukang kebun yang ditemuinya malam itu ternyata anak dari Duke trochel? Anak keberapa ini? Venus melihat Albert perlahan meminta bantuan untuk menyebutkan nama anak duke.
"Tuan muda Rowan silahkan duduk. "
' ah, namanya Rowan. Berarti dia anak tertua Duke. '
Venus memperhatikan wajah Rowan yang terlihat dingin tanpa ekspresi itu. Seketika ingatannya kembali ke malam pertemuan mereka, lelaki dengan senyuman hangat itu sama sekali berbeda dengan yang dilihatnya sekarang ini. Ah, benar juga. Rowan dan Duke tidak berhubungan baik. Rowan pasti membenci ayahnya yang seperti ini.
"Ehm... A ada apa Rowan? "
" Saya dengar ayah hilang ingatan, apakah itu benar? "
Wajah dan mata Rowan masih terlihat sinis.
" Iya benar. "
"Hah beruntung sekali anda. "
"Tuan muda Rowan! "
" Baiklah Albert aku tidak akan banyak bicara dengan ayah yang hilang ingatan ini. Tolong ditandatangani dokumen ini. "
Venus membaca isi dokumen yang diberikan oleh Rowan. Dibantu oleh Albert, Venus menandatangani dokumen itu dan memberikannya kepada Rowan. Tanpa mengucap sepatah katapun Rowan berjalan keluar dengan membawa dokumen itu.
" Mohon maaf yang mulia Duke "
" Kenapa anda meminta maaf karena sifat anakku Albert. Biarkan saja dia begitu, Duke di masa lalu memang pantas mendapatkan perlakuan seperti ini. "
Aku tersenyum lelah sambil menatap wajah Albert yang masih khawatir kepadaku.
'Hari yang melelahkan'