Tommy tertegun. "Jangan, Andin. Kumohon jangan. Baiklah, aku minta maaf. Tapi ijinkan aku mengusut masalah ini."
Andin merasa menang. Dan inilah kesempatannya untuk menghasut Tommy. "Tapi aneh, kok dia menghapus video itu tanpa minta penjelasanmu. Harusnya kan dia mengirim video itu dan tanya kalau itu benar atau tidak."
Saat itulah Andrew bersuara. "Kalau benar isi video itu waktu kalian berdua di garasi, itu berarti ada orang yang merekamnya."
Tommy menatap Andrew. "Kalaupun ada, itu berarti orang suruhan Andin."
Buk!
Andin memukul lengan Tommy. "Enak saja kau bicara. Itu namanya fitnah."
Tommy menatap benci. "Kan bisa jadi kau menyuruh orang karena sakit hati aku tidak melanjutkan hubungan kita."
Hayo, kira-kira siapa di dalam ruangan itu? Hehehe.