Ternyata visi dia gunakan perusahaan sebagai lembaga untuk membuat skema pinjaman sebesar-besarnya untuk kemakmuran karyawannya. Saya tahu perusahaan saya dalam masalah, saya adakan rapat pemegang saham untuk ambil alih saham yang ada pada dia, selanjutnya saya berhentikan dia dari direksi dan saya ganti dengan orang yang satu visi dengan saya. Lambat laun kondisi perusahaan mulai membaik, hutang bank bisa terbayar lancar dan produksi jasa terus meningkat meskipun kebijakan saya banyak ditentang oleh direksi dan staf-stafnya dengan mengajukan resign sehingga perusahaan sempat kacau karena kurangnya tenaga profesional. Namun pada akhirnya saya dapat ganti tenaga profesional baru yang satu visi dengan saya." Terang Sabda kepada Syifa.