Anin terus saja merengek karena tidak ingin dibawa pergi oleh para petugas rumah sakit jiwa tersebut. Bahkan Isabel pun sedari tadi sudah menangis dengan sesegukan. Yati mencoba untuk menenangkan Isabel agar Isabel tidak menangis terus.
"Hiks, aku ga mau ikut. Kalian jahat. Kalian pasti akan menyakiti diriku, kan? Kalian tega. Hiks, argh ... lepaskan, aku mohon lepaskan aku," rengek Anin.
"Tunggu!" cegah Isabel saat para petugas rumah sakit jiwa itu sudah akan melangkahkan kakinya ke luar rumah dengan membawa Anin.
Mendengar panggilan dari Isabel membuat para petugas rumah sakit jiwa langsung menghentikan langkah kaki mereka dan berbalik badan.
Isabel langsung berlari ke arah Anin dan langsung saja memeluk Anin dengan begitu eratnya seolah tak mau untuk berpisah dengan Anin.