Isabel langsung tersungkur ke arah belakang karena tamparan yang diberikan oleh Ayah Bondan untuknya. Isabel sampai harus memegangi pipinya karena sakit. Bahkan pipinya juga sampai memerah karena tamparan tersebut.
"Ayah, kenapa Ayah malah menamparku? Apa salahku, Yah?" heran Isabel.
"Kamu masih bertanya apa salahmu? Jelas kamu salah. Kamu bicara dengan begitu tidak sopannya kepada orang tua. Ternyata saya benar, bukan hanya suamimu saja yang tidak kamu hormati, tetapi mertuamu juga tidak pernah kamu hormati," cicit Ayah Bondan.
"Tapi, Yah ... aku hanya memberitahu kalian saja," ucap Isabel.
"Begitu caramu memberitahu pada kita? Jaga bicaramu itu, Isabel! Kamu memang tidak pantas menjadi menantu saya," celetuk Isabel.
"Ayah benar, Isabel. Kali ini kamu sudah sangat keterlaluan. Masa iya kamu berbicara dengan bahasa dan nada suara yang seperti itu pada ayah mertuamu. Itu tidak baik, Isabel," lanjut Bunda Arin.
"Tapi, Bun, Isabel hanya ..." takut Isabel.