Kamar Ratna tidak berbentuk lagi. Seperti kapal pecah. Berantakan.
Dua orang wanita istirahat, kelelahan kehabisan tenaga, setelah perang bantal.
Sejenak mereka dengan karakter yang ingin mereka bangun, wanita berpendidikan.
Sekarang mereka tidak lebih wanita narapidana yang habis berkelahi.
Rambut mereka kusut dan penuh dengan warna putih, bulu angsa yang berasal dari bantal.
Mereka terbaring di atas karpet di atas tumpukan bulu angsa yang juga berserakan di lantai, di atas kasur, di meja rias dan lain-lain. Dua wanita ini telah menghancurkan 6 buah bantal.
"Kenapa Nindi bersedia menikah dengan tuan Yud?" Soraya berkata dengan nafas tersengal, sekujur tubuhnya basah dengan keringat.
"Dia melakukannya untuk Davita!" kata Ratna.
"Tidak! Dia berkorban untuk melindungi kita!" Soraya mewek. "Kasihan Nindy, dia melindungi kita...!"
"Kamu benar! Dia melindungi kita!" Ratna terharu.