"Ares hanya membuka bajunya, lukanya sangat parah, Ayah. Orang-orang itu telah memukuli dan mencambukinya, aku hanya ingin menolongnya."
"Ya, ya, ayah mengerti. Jadi mereka tega melakukan hal sekejam ini? Jadi perkampungan itu memang menjadi tempat tinggal mereka sekarang?"
"Iya, begitulah ayah."
Aku kembali teringat akan perkataan Gabby padaku kemarin. Mereka sepertinya sangat membenci ayah. Aku tidak tahu reaksi ayah jika aku menceritakan hal ini padanya. Namun, aku merasa harus tetap memberitahukan hal ini pada ayah, sehingga aku pun perlahan menceritakannya pada ayah.
"A-ayah, ada sesuatu yang ingin aku ceritakan pada ayah. Ini tentang para pemilik the sixth sense."
"Apa itu?"