"Kau hebat sekali. Bisa keluar dari tubuh makhluk itu. Tadinya aku pikir kau sudah mati."
Aku melirik ke sumber suara, sosok wanita yang tadi dililit oleh makhluk itu sedang berdiri di depanku.
"Seharusnya tadi kau tidak menolongku. Walau bagaimanapun aku ini lawanmu di dalam game ini," ucapnya, alih-alih mengucapkan terima kasih karena aku telah menolongnya, dia justru berkata demikian seolah menyalahkan perbuatanku yang memilih menolongnya.
"Aku tidak akan membiarkan orang lain mati di depan mataku."
"Hm, begitu," gumamnya pelan. Dia terus menatapku sebelum tiba-tiba mengulurkan tangan kanan. "Oh, iya. Perkenalkan namaku Dena. Siapa namamu?"
Aku pun balas mengulurkan tangan sehingga kami kini saling berjabatan tangan. "Namaku Elliot.."
"Hm, sepertinya kau orang baru di perkampungan ini. Aku baru pertama kali melihatmu."
"Iya, begitulah."