"Jadi, dia berubah? Tapi … kenapa dengannya hingga bisa berubah?"
Mike membalikkan tubuhnya menghadap Zoa. "Kau akan tau suatu saat nanti, Nona," ucapnya lalu tersenyum manis. Ia tak mau mengungkit masa lalu tentang tuannya. Biarlah gadis ini tau sendiri atau tuannya yang akan memberi tahu sendiri padanya? Ah … Mike tak tau.
Bukan itu jawaban yang Zoa ingin dengar tetapi yasudahlah. Lagipula Lucas juga bukan siapa-siapa dikehidupannya. Untuk apa juga ia bertanya kehidupan pribadi Lucas pada Mike. Astaga ... dari mana Zoa memiliki pemikiran seperti itu? Ingat Zoa ... kau hanya gadis beruntung yang bertemu dengan Lucas, pria dingin tapi baik. Jadi, jangan coba melakukan apa yang seharusnya tidak kau lakukan. Seperti mencampuri urusan orang lain?
Zoa ikut tersenyum melihat senyuman manis yang Mike tampakkan. Pria ini tampan juga baik hati. Sama seperti Lucas, hanya saja tidak sedingin pria itu dari sifat. Mike cenderung hangat meski mereka baru kenal. "Baiklah. Kamarku sudah dekat. Terimakasih telah mengantarkanku, Mike."
Mike mengangguk. Zoa lantas berbalik dan mulai melangkah meninggalkan Mike yang masih menatap kepergiannya.
"Kau bisa berkeliling mansion ini jika kau bosan di kamar, Nona," ujar Mike sebelum Zoa benar-benar pergi dari hadapannya.
Zoa kembali menoleh. "Tentu aku akan melakukannya," jawabnya dengan wajah berbinar. Pasalnya ia belum terlalu mengingat jalan mana saja dari mansion pribadi Lucas ini. Yang ia tau hanya taman bunga di belakang dan kamar Lucas yang ada di samping kamarnya. Maka dari itu ia belum pergi berkeliling mansion sebab takut tidak ingat dengan jalan kembali.
Mike lantas mengangguk menanggapi. Kasihan juga melihat gadis itu hanya di kamar dan taman bunga saja. Tapi … apa tuannya tak apa ia memberikan izin untuk Zoa berkeliling mansion tanpa mendapatkan izin Lucas lebih dahulu? Ah mungkin tak apa. Tuannya baik hati meski itu samar.
Zoa tersenyum sumringah. "Baiklah, Mike. Selamat tinggal," ucapnya lalu sedikit berlari ke arah kamarnya seperti anak kecil yang sedang dalam mood baik. Astaga ... gadis itu sangat menggemaskan.
Mike terkekeh melihatnya. Dari mana tuannya menemukan gadis lucu seperti itu? Ia lantas berbalik. Berniat pergi dari tempatnya sekarang tetapi langkahnya terhenti mendapati seseorang tengah berdiri tepat di depannya. Ia mengarahkan pandangannya ke arah orang itu.
"Tuan."
Lucas tersenyum simpul. "Sepertinya kau menyukai gadis itu, Mike?" ucap Lucas datar. Ia melirik ke arah Zoa yang baru saja masuk ke dalam kamarnya lalu kembali menatap Mike yang terlihat aneh dengan terus menampakkan senyuman? Ada apa dengan pria ini?
Mike menahan senyumnya. Apa Tuannya cemburu dengannya? Tak biasanya ia membicarakan seorang wanita dengan siapapun apalagi dengan Mike. Lalu? Ah … sepertinya Zoa benar-benar membawa pengaruh untuk tuannya. Tapi apa secepat ini? Bahkan tuannya terlihat geram melihatnya saat ini meski wajahnya amat datar.
Astaga ... Tuan Lucas.
"Tidak, Tuan," jawab Mike akhirnya.
Lucas menatap Mike penuh selidik. Ia tak begitu percaya ucapan Mike. Jelas-jelas ia melihat Mike selalu tersenyum pada gadis itu. "Tapi kau menatapnya penuh kekaguman," tukas Lucas dingin.
Mike menelan salivanya kasar. Oh ayolah ... siapa yang tak akan kagum pada gadis seperti Zoa? Bahkan semua pria akan menatap kagum pada gadis berparas ayu nan baik hati seperti Zoa. Ada apa dengan tuannya? Apa ini tanda kalau tuannya mulai menyukai nona barunya? Aish ... Mike itu buruk untukmu sekarang. Lihat ... tuanmu seperti ingin menerkammu dan mencincang tubuhmu. Oh ayolah ... yang benar saja ia menyukai nonanya. Jelas itu bukan wilayahnya jika ingin mencari wanita. Nonanya terlalu baik untuk dirinya yang terlalu buruk. Terkesan mengerikan tetapi itu kenyataannya.
"Tuan, apa yang kau bicarakan. Itu tidak benar. Aku hanya-"
"Tak apa Mike, Kau bisa menikahinya. Dia gadis yang baik," ucap Lucas akhirnya lalu pergi begitu saja. Entahlah ... kenapa ia merasakan ada yang aneh saat melihat Zoa tersenyum dengan pria lain. Tak mungkin ia menyukai gadis itu secepat ini bukan? Bahkan hati dan pikirannya masih berada pada satu wanita yang kini entah dimana. Dan untuk Zoa, mungkin ia hanya ... ah sudahlah.
Mike menatap tak percaya ucapan aneh tuannya dengan mulut agak terbuka karna ucapannya yang menggantung tadi. Apa? Menikahinya? Menikahi Zoa hanya karna tuannya melihat ia akrab dengan gadis itu? Oh ayolah, Tuan ... yang benar saja. Tuannya sepertinya terbakar api cemburu yang coba ia tutupi dari Mike tapi Mike tentu tau sifat-sifat pria seperti itu. Sesaat kemudian Mike tersenyum penuh arti.
"Tuan, kau harus bahagia setelah ini," ucap Mike pelan lalu pergi.
tuntaskan bacaan kalian dan jangan lupakan power stone dan komennya untuk meninggalkan jejak ya.. Salam sayang dari author ^_^