"Apa kamu sebenarnya tidak pernah masuk masjid? Astaghfirullah ... kenapa masuk masjid harus pakai sarung dan baju koko? Om ini karena kebiasaan memakai ini. Pernah juga saat di perjalanan jauh, om memakai pakaian seperti kamu. Om masuk masjid pun tidak mengapa. Yang penting pakaian kamu bersih, menutup aurat."
"Apakah tidak apa-apa?" Hilman dengan ragu-ragu, melepas sepatunya. Kemudian ia mengikuti Tedjo.
Tedjo mengajak Hilman untuk berwudhu terlebih dahulu. Baru mereka ke dalam masjid, bersama orang-orang yang sudah berada di dalam. Ada yang melakukan sholat sunah, membaca sholawat atau berbincang satu sama lain.
Hilman menunggu sampai tiba waktunya sholat dimulai. Sekitar kurang dari sepuluh menit berlalu, sang muadzin melafadzkan iqomah. Semua berdiri dan mengikuti imam sholat.
"Allahuakbar." Imam sholat memimpin dengan mengucapkan takbir dan mengangkat tangannya ke samping sejajar dengan telinga.