"Aku salah prediksi."
Ketiga orang bersama Hiro mengerutkan keningnya. Mengira bahwa prediksi Hiro salah soal tempat yang dimaksud. Selama ini, pemuda berambut coklat itu berpikir bahwa tempat itu dipenuhi hal-hal di luar imajinasi, seperti VR World ketika bermain video games. Nyatanya tidak sama sekali. Belum termasuk, Hiro berangkat bersama Yumi, Rina dan Allen. Mengingat pria tua berambut putih baru paham soal teknologi modern, mau tidak mau menerangkan secara singkat mengenai cara kerjanya. Dan Allen langsung mengiyakan.
"Kalau itu digunakan untuk berperang atau simulasi tembak-tembakan secara realistis, aku yakin hasilnya akan melebihi ekspetasiku."