Lirikan tajam Devan ditunjukkan pada Ulacon, yang tidak pernah melakukan apapun kecuali menenggak es jeruk. Kemudian, dia mengambil botol wiski. Lalu mencampurkannya ke dalam es jeruk. Sejujurnya, Devan tidak tahu bagaimana rasa es jeruk dicampur dengan wiski. Sambil berpikir keras, remaja itu memperhatikan pergerakan angsa emas. Dimulai dari kedua telapak tangan, sorotan mata hingga ekspresi pada sebuah wajah.
Di saat Devan berniat untuk menggerakkan pion prajurit, tiba-tiba suasana di kuburan berubah. Retakan tanah muncul begitu saja. Tangan kanan bangkit dari kuburan. Lalu mengorek tanah yang diselimuti rerumputan kecil maupun bunga. Hiro yang baru saja digantikan oleh Devan, kaget para zombie mulai dibangkitkan. Suara erangan memanjang. Dituju pada mereka termasuk Hiro. Sebuah pedang dikeluarkan dalam wujud Dao. Mengayunkan ke segala penjuru arah, menebas angin. Ekspresi laki-laki berambut coklat mulai serius sembari menghela napas.
"Merepotkan!"