-Moirai Valentine-
Setelah acara makan malam selesai, Edward meminta supir kepercayaannya untuk mengantarkan Sella dengan selamat ke asrama. Sementara untuk putranya di tahan untuk menginap di mansion.
"Sampaikan salamku untuk orangtuamu, sayang." Amanda mengantar kekasih putranya itu sampai di depan pintu mobil. Bibirnya tersunjing tipis, walaupun ia bahagia keangunan masih menyelimuti tata kramanya.
"Kami akan membicarakan ini langsung dengan Jhonathan." tambah Edward.
Sella mengangguk paham, ia berpamitan dengan Erlang dan juga orangtuanya.
Setelah mobil yang membawa Sella tidak terlihat lagi, Edward menahan pundak putranya, "Kau serius dengan ini, Son?"
Erlang mengerut, kemudian tersenyum. "Yah … sangat serius, kenapa? Apa kalian tidak menyetujuinya?"
"Bukan … bukan itu sungguh." Amanda memotong dengan cepat. Dia yang paling bahagia, tentu saja. Sella adalah calon menantu idaman yang selalu ia impikan.